Pantau Corona, MRT Akan Pasang Alat Deteksi Suhu di Setiap Stasiun

William menerangkan alat pengukur suhu tubuh dipasang di setiap pintu masuk stasiun. Selain itu pihak MRT Jakarta juga menyediakan cairan higienis untuk tangan di beberapa sudut stasiun.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mar 2020, 17:09 WIB
Penumpang keluar dari kereta Mass Rapid Transit (MRT) di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Senin (17/2/2020). Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa hanya 35 persen penduduk Jakarta yang intensif menggunakan transportasi umum. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta akan memasang alat pemeriksaan suhu tubuh di setiap stasiun. Langkah ini sebagai bentuk pengendalian sekaligus pencegahan penyebaran virus Corona.

"Setelah mendapat arahan dari Gubernur kita akan menyiapkan pengecek suhu, sedang disiapkan," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar di Balai Kota, Senin (2/3/2020).

William menerangkan alat pengukur suhu tubuh dipasang di setiap pintu masuk stasiun. Selain itu pihak MRT Jakarta juga menyediakan cairan higienis untuk tangan di beberapa sudut stasiun.

Kendati telah menyiapkan seluruh fasilitas penunjang pengendalian virus, William mengimbau warga yang sedang demam tidak beraktivitas di luar ruangan. Termasuk tidak menganjurkan menggunakan transportasi umum.

"Bagi yang sakit atau demam kalau dia berjalan menggunakan penutup ya, masker, atau disarankan tidak berkegiatan lah di transportasi publik, lebih bagus itu," tukasnya.

William juga menuturkan sosialisasi pencegahan virus telah dilakukan secara masif dan terus menerus, baik di dalam kereta ataupun di media sosial MRT Jakarta.

Sementara itu, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta warganya aktif melapor ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala yang dianggap sebagai gejala awal terpapar virus Corona. Dia juga meminta agar tidak menyepelekan gejala sekecil apa pun terkait virus tersebut.

"Jangan anggap enteng bila merasakan gejala. Lebih baik lapor, datangi fasilitas kesehatan, daripada dianggap enteng dan di kemudian hari ditemukan yang tidak kita inginkan," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota.

Anies juga membentuk tim khusus. Tim itu dipimpin asisten Kesra dan beranggotakan Dinas Kesehatan, Dinas Kominfotik, BPBD, Kesbangpol, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Biro Perekonomian.

"Tim ini akan bekerja full, memiliki base di kantor dinas kesehatan di jalan Kesehatan nomor 10," ucap Anies.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Deteksi Potensi Sebaran Corona

Tim khusus ini, kata Anies, bertugas melakukan penyelidikan dan memetakan interaksi orang-orang yang diawasi untuk mudah mendeteksi potensi sebaran virus. Proses penyelidikan dimulai dari 136 orang yang dipantau.

"Siapa berkegiatan di mana berinteraksi dengan siapa kapan dan lain-lain. Dan pattern itu sudah ada untuk seluruh kasus yang dipantau. Tadi saya sebutkan ada 136, jadi 136 (orang) itu seluruh pattern-nya itu ada. Dan ini semua dilakukan dalam rangka bisa meminimalisir potensi penularan," jelasnya.

Anies juga meminta warga Jakarta secara aktif melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasakan gejala-gejala influenza, untuk ditinjau lebih lanjut positif tidaknya terpapar virus Corona.

Tidak hanya untuk diri sendiri, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga meminta warganya melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika melihat ada orang terlihat memiliki gejala demam atau flu.

"Silakan datangi Puskesmas terdekat, atau hubungi Call Center 112 atau 119," tukasnya.

Menghadapi wabah virus yang menyerang belahan negara di dunia, Anies juga menuturkan pihaknya menambah jumlah operasional unit ambulans.

Reporter: Yunita Amalia

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya