Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso menyatakan, pihaknya menjamin stok beras dan kebutuhan pangan lain bahkan jika ada kebutuhan tak terduga.
Budi juga telah memastikan pihaknya mewaspadai lonjakan kebutuhan tak terduga seperti jelang Ramadan maupun kondisi lainnya sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait kebutuhan pangan.
"Tidak ada masalah, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat walau ada lonjakan permintaan yang tiba-tiba. Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersedian pangan tersebut," ujar Budi, mengutip keterangan resmi, Senin (02/03/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dirinya juga menyatakan sedang melakukan kunjungan marathon ke gudang-gudang beras di seluruh Indonesia, terutama tujuh daerah sentra produksi beras di Indonesia untuk memastikan ketersediaan pasokan beras betul-betul tersedia.
Bulog sendiri memastikan seluruh jaringan yang bekerjasama dengan Perum Bulog sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara online maupun offline, juga outlet-outlet milik Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada. Ada pula iPanganandotcom yang menyediakan harga pangan lebih murah.
"Jangan lupa, pangan yang dibeli melalui iPanganandotcom akan diantar langsung ke rumah pembeli sehingga akan mempercepat dan memastikan pendsitrubusian beras langsung diterima oleh masyarakat," kata Budi.
Adapun hingga saat ini, stok beras yang tersimpan di gudang-gudang Bulog seluruh Indonesia mencapai 1,7 juta ton dari total kapasitas gudang yang tersedia sebesar 3,8 juta ton.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebaran 2020, Bulog Siapkan 500 Ribu Ton Beras untuk Operasi Pasar
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 500 ribu ton beras untuk operasi pasar selama Ramadan 2020. Beras tersebut berasal dari stok Bulog yang ada saat ini sebesar 1,7 juta ton.
"Ini untuk kebutuhan puasa Lebaran dengan belum ada panen 2 bulan atau 1 bulan ke depan. Kita prediksi kita akan mengeluarkan kurang lebih 500 ribu ton dari 1,7 juta," ujar Budi di Gudang Bulog Pulogadung, Jakarta, Kamis (27/2).
Budi mengatakan, stok beras akan tetap terjaga walau pun pihaknya melakukan ekspor beras. Sebab, Bulog kini sudah tidak dihariskan memasok beras untuk rastra serta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Tapi kita sudah siap menghadapi ini semua, sehingga catatan saya, karena sekarang kan sudah tidak ada rastra, BPNT, Bulog, tidak mendapatkan, kita tetap karena kita untuk stabilisasi harga, ya kita tetep operasi pasar," jelasnya.
Mantan Kepala BNN tersebut menambahkan, hingga kini harga beras masih cukup stabil di seluruh daerah Indonesia. Bulog memantau setiap pusat penjualan beras masih memiliki stok yang cukup memadai.
"Di pasar, di ritel-ritel, termasuk supermarket itu beras banyak sekali. Sehingga itu yang kembuat sekarang ini harga masih relatif stabil walaupun ada kenaikan tipis. Kenaikan kenapa? karena memang tidak ada produksi," jelasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Dirut Bulog Pastikan Stok Beras Aman hingga Lebaran 2020
Jelang Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020 Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau Perum Bulog siap mengamankan pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia.
Kecukupan stok beras ini dibuktikan langsung dengan tinjauan yang dilakukan oleh Direktur Utama Bulog Budi Waseso ke Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten di Kelapa Gading, Kamis (27/2/2020).
Budi Waseso mengatakan bahwa stok beras nasional yang ada di gudang Bulog di seluruh Indonesia saat ini mencapai 1,7 juta ton.
“Dengan stok BULOG yang cukup besar dan tersebar di seluruh Indonesia masyarakat tidak perlu khawatir dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini," kata Budi kepada awak media.
Kendati begitu untuk menjaga stabilisasi harga beras medium Perum Bulog di seluruh wilayah terus aktif melaksanakan Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Beras Medium.
Adapun realisasi pelaksanaan KPSH sejak Januari sampai dengan tanggal 26 Februari 2020 sebesar 300 ribu ton.
“Kegiatan KPSH kami laksanakan setiap hari secara masif melalui pengecer di pasar tradisional, retail modern, jaringan Sahabat Rumah Pangan Kita (RPK), sinergi BUMN serta distributor sehingga mampu menahan laju kenaikan harga beras hampir selama tahun 2019," tegasnya.