Liputan6.com, Jakarta - Jejaring profesional LinkedIn menguji coba fitur Story. Langkah ini menyusul beberapa jejaring sosial seperti Facebook, yang mengadopsi Story di Instagram, WhatsApp, dan Facebook sendiri, serta YouTube.
Namun, uji coba fitur ini hanya melibatkan internal perusahaan.
Baca Juga
Advertisement
Pete Davies, Head of Consumer Product, menyebut ia membayangkan apabila perusahaannya menggunakan Story versi LinkedIn sebagai format obrolan untuk membahas suatu topik.
Bukan rahasia lagi jika pengguna aktif LinkedIn sebagian besar merupakan Gen X dan baby boomers. Namun, LinkedIn secara aktif berupaya menggapai generasi milenial dan Z, yang akrab dengan fitur Story pada media sosial lainnya.
Tingkatkan engagement
Hal ini juga merupakan upaya terbaru dari LinkedIn untuk mendorong peningkatan keterlibatan (engagement) pengguna lebih banyak.
Setelah fitur Reactions, Newsletters, Trending News, dan Live Video beberapa tahun lalu, disebut ada peningkatan engagement sekitar 25 persen dari tahun ke tahun pada platform LinkedIn.
Sejauh ini belum ada konfirmasi apakah akan diluncurkan secara resmi atau tidak.
(Fitriah Nurul Annisa)
Advertisement