Kementan Pantau Sawah yang Terdampak Banjir di Indramayu

Ke depannya para petani harus ikut asuransi, supaya nanti ada yang meng-cover jika terjadi bencana seperti saat ini.

oleh stella maris pada 03 Mar 2020, 10:10 WIB
Sawah yang terdampak banjir di Indamayu.

Liputan6.com, Jakarta Lapangan sawah di Kabupaten Indramayu seluas 6.092 ha tergenang banjir, dan 32 ha diantaranya puso dan sebagian sudah surut dan pertanaman aman. Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang ikut memantau di lokasi memberikan bantuan benih gratis.

Suwandi mengatakan bahwa sawah puso yang belum diasuransikan, akan dibantu benih gratis untuk bertanam lagi, sehingga proses produksi dapat berjalan lancar lagi. 

"Ke depannya para petani harus ikut asuransi, supaya nanti ada yang meng-cover jika terjadi bencana seperti saat ini," ujarnya.

Suwandi menambahkan bahwa dia sudah meminta Kadistan (Kepala Dinas Pertanian) Indramayu untuk bersurat ke Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk normalisasi sungai Kalensemak, sungai Gempol dan lainnya. 

"Selanjutnya tugas kita dari pusat mengkordinasikan ke Kementerian PUPR untuk keperluan normalisasi sungai tersebut," kata Suwandi.

Ditempat yang sama Orin POPT Kecamatan Kandanghaur menuturkan penyebab banjir ini dikarenakan ada 3 tanggul yang jebol di Kandanghaur dan saluran pembuangan ke sungai atau laut mampet karena terjadi sedimentasi dan tidak lancar.

Orin menambahkan untuk tanggul yang jebol sudah dilakukan pengurugan sementara dengan menggunakan karung berisi tanah.

Pompanisasi untuk mengeluarkan genangan air dari areal sawah belum bisa dilakukan, "Posisi sungai yang relatif lebih tinggi dari sawah menyulitkan kita untuk dilakukan pompanisasi," tambahnya.

Orin menuturkan sawah yang tergenang paling luas di Kec. Kandanghaur 2.214 ha. "Bila hujan tidak deras diprediksi 3 hari lagi akan surut dan mudah-mudahan keadaan kembali normal," jelas Orin.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya