Liputan6.com, Jakarta Untuk memudahkan masyarakat, kini Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan, meluncurkan dua aplikasi baru, yaitu Digitalization Passenger System (Dipass) dan Ferizy, Senin (2/3).
Advertisement
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Djoko Sasono bersama dengan Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Gede Pasek Suardika serta Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi melakukan peluncuran kedua sistem aplikasi tersebut secara simbolis dalam rangkaian acara Rakornis Ditjen Hubdat 2020 di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta.
“Dalam aplikasi Ferizy yang merupakan wadah pembelian tiket ferry di lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk secara online. Mulai 2 Maret 2020, ini PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan kebijakan penjualan tiket ferry di ke-empat lokasi tersebut secara online. Pengguna kini hanya tinggal mengakses laman ferizy.com,” jelas Dirjen Budi.
Dalam keterangan yang dirilis oleh PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) tertulis bahwa pengguna jasa yang membeli tiket via Ferizy akan mendapat banyak keuntungan. Pertama, memperoleh kepastian terkait jadwal kapal, sehingga pengguna jasa dapat merencanakan waktu keberangkatan dengan lebih efisien dan nyaman karena antrian lebih tertib.
Kedua, kapasitas pelabuhan menjadi lebih terkendali karena terdistribusi dengan baik (Port Capacity Management), dimana terdapat kuota tiap jamnya, sehingga waktu tunggu di pelabuhan menjadi lebih terukur. Ketiga, pencatatan manifest untuk data asuransi yang menjadi hak pengguna jasa semakin akurat.
Dalam layanan E-ticketing, PT.ASDP Indonesia Ferry (Persero) juga telah menambah channel pembayaran, dimana tidak hanya melalui transfer bank, tetapi juga melalui Finpay serta melalui gerai retail modern. Adapun fasilitas vending machine yang tersedia di pelabuhan saat ini masih dapat digunakan untuk membeli tiket khusus penumpang pejalan kaki.
Layanan pembelian tiket berbasis elektronik pada Ferizy ini dihadirkan oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) sebagai upaya digitalisasi serta peningkatan layanan kepada pengguna jasa yang memberikan kemudahan dalam membeli tiket.
"Mulai 1 Maret 2020, bagi penumpang yang mau menyeberang di Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk tidka harus membeli tiket dinlolet tapi sudah bisa online dengan memesan di website www.ferizy.com. Dengan online lebih mudah, cepat, akurat, dan mempermudah kita dalam mencatat manifestnya,” tambah Dirjen Budi dalam keterangannya.
Tak hanya memperkenalkan laman ferizy.com, ada pula peluncuran Digitalization Passenger System (Dipass) yakni sebuah sistem e-ticketing yang dikeluarkan oleh Ditjen Hubdat.
"Dalam Dipass ini diperuntukkan bagi tiap aplikator, maupun PO bus yang belum memiliki sistem e-ticketing mandiri. Saat ini yang sudah bergabung sebanyak 35 operator. Sampai dengan Lebaran kita harapkan semakin banyak operator yang bergabung," kata Dirjen Budi.
Untuk saat ini bus yang tergabung dalam Dipass sudah mencapai lebih dari 100 armada meski sementara ini masih berada di Pulau Jawa saja. "Rata-rata armada yang belum bergabung itu karena sudah punya aplikasi sendiri tapi yang belum punya aplikasi ini sudah kami himpun dalam aplikasi Dipass. Masyarakat dapat mengunduh aplikasi Dipass di ponsel masing-masing sebelum menggunakannya," ucap Dirjen Budi.
(*)