5 Pernyataan Wali Kota Depok soal Warganya Positif Virus Corona

Wali Kota Depok mengungkapkan, ibu dan anak yang sudah dinyatakan positif virus corona itu sudah melakukan kontak dengan 50 orang lebih.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Mar 2020, 12:32 WIB
Wali Kota Depok M. Idris Abdul Somad (Liputan6.com/Ady)

Liputan6.com, Jakarta - Dua orang yang bertempat tinggal di wilayah Depok, Jawa Barat dinyatakan positif Corona Virus Disease (Covid-19) atau virus corona.

Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad pun angkat bicara. Dia menyebut, ibu dan anak dengan positif virus corona itu tinggal di perumahan yang juga ditinggali Kapolri Jendral Idham Azis.

"Iya nanti kita lihat indikasi atau gejala-gejala yang ada di perumahan itu, saya belum cek. Namun Perumahan Studio Alam itu perumahan Pak Kapolri," tutur Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat.

Selain itu, Idris juga mengungkapkan, ibu dan anak yang sudah dinyatakan positif virus corona itu sudah melakukan kontak dengan 50 orang lebih.

Jumlah itu lantaran sebelumnya kedua pasien sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok sebelum akhirnya dipindah ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Berikut 5 pernyataan Wali Kota Depok terkait dua warganya dinyatakan positif virus corona dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


50 Orang Lebih Lakukan Interaksi dengan Pasien

Ilustrasi Novel Coronavirus 2019 (2019-nCoV). (CDC via AP, File)

Wali Kota Depok Muhammad Idris Abdul Somad mengatakan, ada sekitar 50 orang lebih yang berinteraksi dengan dua pasien positif virus corona. Sebab itu, pihaknya tengah mencari keberadaan mereka.

"Penegasan, yang positif dua corona, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," tutur Idris di Balai Kota Depok.

Menurut Idris, 50 orang tersebut mencakup petugas medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok dan pasien di rumah sakit tersebut. Sebab, dua korban virus corona sempat memeriksakan kesehatannya di sana.

"Memang ada beberapa pasien yang mengeluh flu di rumah sakit, tapi belum terbukti," katanya.

Kini Pemkot Depok mengawasi setiap keluhan dan laporan yang masuk ke setiap lembaga medis, termasuk puskesmas dan rumah sakit. Idris berharap setiap lapisan masyarakat dapat sigap memberikan informasi terkait virus corona di lingkungannya.

"Tetangga sekitarnya kami masih cari informasi yang lain ya," Idris menandaskan.

 


Tinggal Satu Perumahan dengan Kapolri

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis usai rapat kerja perdana dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1/2020). Rapat membahas Rencana Kerja 2020, Tindak lanjut kasus Novel Baswedan, Penanganan Kasus Natuna, Penanganan Kasus Taman Sari dan isu lainnya.(Liputan6.com/Johan Tallo)

Idrus juga mengatakan, perumahan tempat tinggal dua pasien virus corona merupakan hunian yang juga ditinggali Kapolri Jendral Idham Azis. Diketahui rumah tersebut merupakan tempat tinggal pribadi orang nomor satu di Polri itu.

"Iya nanti kita lihat indikasi atau gejala gejala yang ada di perumahan itu, saya belum cek. Namun Perumahan Studio Alam itu perumahan Pak Kapolri," ujar dia.

Idris menyebut, pihaknya kesulitan mendapatlan informasi lebih dari pihak keluarga korban pasien virus corona. Sebab itu, sterilisasi hunian pun masih dalam proses koordinasi.

"Masalahnya kami belun mendapat keterbukaan dari pihak keluarganya," jelas dia.

Sejauh ini, lanjutnya, petugas medis akan turun ke perumahan tersebut untuk melakukan pemeriksaan virus corona.

"Kalau memang nanti ada yang suspect lagi di kediaman korban atau di rumah perawat yang dari RS Mitra itu nanti akan kami tindaklanjuti segera," tegas Idris.

 


70 Tenaga Medis Dirumahkan

Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Idris kemudian membenarkan kabar bahwa 70 lebih petugas medis dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok mendapat perhatian khusus terkait virus corona.

"Tujuh puluh itu bukan berarti positif, tapi yang berinteraksi dengan pasien. Itu dirumahkan dan sedang kita pantau," kata Idris.

Menurut Idris, puluhan orang itu diminta agar membatasi diri untuk keluar rumah. Mereka juga diharapkan dapat menahan diri dalam berinteraksi yang menimbulkan kontak fisik.

"Tenaga medis yang berinteraksi, dikhawatirkan, karena mereka berinteraksi. Itu dihitung semua," jelas dia.

 


Beberkan Lokasi Cakupan Interaksi Pasien

Petugas medis mengenakan pakaian pelindung saat berkerja di rumah sakit yang menangani pasien virus corona atau COVID-19 di Teheran, Iran, Minggu (1/3/2020). Iran tercatat memiliki korban meninggal tertinggi setelah China, yang menjadi pusat wabah. (Koosha Mahshid Falahi/Mizan News Agency via AP)

Idris membeberkan beberapa lokasi cakupan interaksi dua pasien positif virus corona yang tunggal di wilayahnya. Salah satunya di Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok.

Idris mengatakan, awalnya pada 27 Februari 2020, Idris menerima informasi dari RS Mitra Keluarga bahwa ada pasien yang mengalami gejala flu dan dalam pemantauan. Dari pemeriksaan awal, pasien diduga mengidap bronkitis.

"Singkat cerita, 29 Februari 2020, dia balik lagi dan menceritakan bahwa dia sempat menerima tamu orang Jepang dari Malaysia," tutur Idris di Balai Kota Depok, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).

Menurut Idris, pasien tersebut memang bekerja sebagai pendamping dansa. Dia kembali ke rumah sakit lantaran mendengar kabar bahwa Warga Negara Jepang itu didiagnosis positif terjangkit Virus Corona di Malaysia.

"Hingga dia khawatir bahwa terkena corona, dan pihak RS sendiri belum berkoordinasi lebih lanjut sampai sekarang dengan kami," jelas dia.

Berdasarkan informasi, pasien sebelumnya menghadiri acara klub dansa multiinternasional di Jakarta. Sementara kediamannya berada di Depok, Jawa Barat.

"Jadi dia melayani orang Jepang yang datang dari Malaysia. Dan kemarin langsung dirujuk ke RS lain," Idris menandaskan.

 


70 Tenaga Medis Dinyatakan Sehat

Masker N95 yang efektif menghalangi 95 persen partikel yang masuk (terutama PM10).

Idris menyampaikan rekam medis 70 lebih petugas Mitra Keluarga yang sempat bersentuhan langsung dengan dua pasien terjangkit virus Corona atau Covid 19. Idris menyatakan, tidak ada satupun yang menunjukkan gejala-gejala terserang virus corona.

"Sampai saat ini tidak ada indikasi mereka sakit flu, jadi sehat semuanya," kata Idris.

Namun demikian, idris mengatakan seluruh kesehatan dari para pekerja medis itu tetap diawasi.

"Masih dalam pemantauan," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya