Akankah Virus Corona Menghilangkan Budaya Berjabat Tangan di Seluruh Dunia?

Akankah seluruh masyarakat di dunia akan mengubah kebiasaan bersalaman lantaran Virus Corona COVID-19 yang tengah merajalela?

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Mar 2020, 13:57 WIB
Angela Merkel bertemu Presiden Cina Xi Jinping di Beijing, China, Senin 7 Juli 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Katakan tidak pada jabat tangan, tolak setiap salam kecupan di pipi dan jangan sampai ada orang yang memberikan pelukan. Tatap saja dan berikan salam dengan isyarat tangan.

Akankah seluruh masyarakat di dunia akan mengubah kebiasaanya lantaran Virus Corona COVID-19 yang merajalela?

Banyak kalangan mengimbau untuk melakukan hal tersebut. Lantaran kontak fisik sesama manusia saat ini tidak seleluasa biasanya. Sebagian orang memiliki keraguan dan ketakutan tersendiri saat ingin berjabatan tangan.

Perubahan tersebut bahkan sudah terasa di sejumlah negara yang terpapar Virus Corona baru, COVID-19.

Lalu apa saja contoh budaya yang selama ini selalu dilakukan oleh masyarakat namun berubah? Berikut selengkapnya, dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (3/3/2020):


1. China

Petugas medis mengenakan pakaian pelindung saat berkerja di rumah sakit yang menangani pasien virus corona atau COVID-19 di Teheran, Iran, Minggu (1/3/2020). Iran tercatat memiliki korban meninggal tertinggi setelah China, yang menjadi pusat wabah. (Koosha Mahshid Falahi/Mizan News Agency via AP)

Di Beijing, ibu kota negara tempat wabah dimulai, telah menyarankan masyarakatnya untuk tidak berjabat tangan dan mencuci tangan dengan air dan sabun.

Pengeras suara di negera tersebut juga kerap ditemui, guna memberikan informasi terkait pencegahan Virus Corona.

2. Prancis

Surat kabar di negara ini banyak diisi dengan imbauan kepada masyarakat untuk mengganti sapaan mencium pipi dengan isyarat tangan saja.

Meski berjabat tangan tak begitu familiar, namun ungkapan salam dengan berjabat tangan di negara ini juga ada. Seperti contoh, saat berada di lingkungan kerja.

Pakar etiket Philippe Lichtfus mengatakan jabat tangan adalah bentuk salam yang relatif baru yang dimulai pada Abad Pertengahan di Prancis.

Dia mengatakan hanya dengan menatap mata seseorang saja sudah cukup sebagai salam.


3. Brasil

Pekerja menjahit bahan untuk digunakan membuat pakaian antivirus di pabrik garmen Zhejiang Ugly Duck Industry, di Wenzhou, 28 Februari 2020. Wabah virus corona di China membuat produsen pakaian itu mulai memproduksi baju hazmat yang banyak diburu orang untuk melindungi dirinya. (NOEL CELIS/AFP)

Kementerian Kesehatan Brasil telah merekomendasikan agar warga negara tidak menggunakan sedotan logam yang digunakan untuk mengkonsumsi minuman. Terutama bagi mereka yang kerap bertukar sedotan minuman.

4. Jerman

Belum lama ini, media juga dihebohkan dengan respon Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menolak upaya Kanselir Angela Merkel untuk bersalaman dengannya.

Wabah ini memang bisa menyerang siapa saja. Bahkan wakil Perdana Menteri Iran. Oleh karenanya banyak orang yang memilih untuk meminimalisir kontak fisik dengan siapa saja.

5. Rumania

Festival Martisor Rumania menandai awal musim semi ketika tali dan bunga talismanic dibagikan, seringkali pria membagikan bunga itu kepada wanita.

Tetapi pemerintah telah menyampaikan pesan kepada orang-orang berada di dalam festival untuk menyerahkan bunga dan jimat tanpa ciuman dan kontak fisik lainnya.

"Mari kita beri bunga tapi bukan ciuman," kata Nelu Tataru, sekretaris negara di Kementerian Kesehatan Rumania.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya