Liputan6.com, Garut - Saiman bin Sarhani (32), nelayan asal Kampung Pabuaran, Desa Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, tewas tersambar petir saat hujan deras melanda kawasan pantai Taman Manalusu, Kecamatan Cikelet, Garut, Jawa Barat, Senin (2/3/2020).
"Kejadiannya sekitar pukul 16.00 Senin kemarin," ujar Juru Bicara Polres Garut IPDA Muslih Hidayat, Selasa (3/3/2020).
Muslih mengatakan, kejadian itu berlangsung cepat, saat itu korban bersama rekannya Dadan bin Kandi, berencana melaut menggunakan kapal motor 'Putri Bungsu' untuk mencari ikan.
Awalnya, saat pertama kali melaut dari Dermaga Santolo, Cikelet, cuaca sekitar dalam keadaan cerah, namun saat memasuki ke area tengah laut tepatnya di sekitar lokasi kejadian, kondisi cuaca berubah drastis.
Baca Juga
Advertisement
"Cuaca berubah menjadi hujan ekstrim disertai petir hingga menyambar badan korban," katanya.
Akibatnya, tanpa pelindung badan yang digunakan korban, sambaran petir yang datang secara tiba-tiba, langsung menghantam tubuh korban hingga mengalami luka bakar di bagian dada dan leher.
"Korban meninggal dunia di tempat (perahu)," ungkapnya.
Melihat kondisi cuaca yang semakin ekstrem, serta kondisi laut yang tidak mendukung akibat sambaran petir, akhirnya Dadan, membawa korban kembali ke daratan.
"Saksi sempat menangkap tangan korban agar tidak jatuh ke laut dan menidurkannya di perahu," ujarnya.
Sesampainya di daratan, korban langsung dibawa ke Puskesmas Cikelet guna kepentingan identifikasi, untuk selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Korban dimakamkan di pemakaman umum warga sekitar," ujarnya.