Waspada Virus Corona, Staf Twitter Diminta Bekerja dari Rumah

Virus Corona COVID-19 masih menyebar, staf Twitter diminta bekerja dari rumah.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Mar 2020, 09:43 WIB
Ilustrasi Twitter. (Liputan6/Pixabay)

Liputan6.com, San Fransisco- Mulai 2 Maret 2020, staf Twitter di seluruh dunia dilaporkan diminta untuk bekerja dari rumah sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran epidemi Virus Corona COVID-19.

Sejak muncul di China tengah pada akhir tahun lalu, wabah Virus Corona COVID-19 telah menyebar di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 3.100 orang, dan menginfeksi lebih dari 90.000, serta mendorong gelombang pembatasan perjalanan, seperti dikutip dari AFP, Selasa, (3/3/2020).

Jennifer Christie selaku kepala sumber daya manusia Twitter menyatakan, "Kami sangat mendorong semua karyawan secara global untuk bekerja dari rumah jika mereka mampu," katanya, dalam suatu postingan blog pada 2 Maret. 

"Tujuan kami adalah untuk menurunkan kemungkinan penyebaran Virus Corona COVID-19- dan dunia di sekitar kami", kata Jennifer Christie.

Jennifer Christie juga menambahkan, "bekerja dari rumah akan menjadi kewajiban bagi karyawan di kantor perusahaan Korea Selatan, Hong Kong dan Jepang."

Saksikan Video Berikut Ini:


Mengikuti Permintaan Pemerintah

Ilustrasi Twitter. (iStockPhoto)

Pemerintah Jepang dilaporkan mendesak sekolah-sekolah nasional untuk melakukan penutupan, serta meminta pengusaha memberikan izin kepada staf mereka untuk bekerja dari jarak jauh.

Pada 2 Maret, sebagian besar pegawai negeri di Hong Kong kembali bekerja setelah mereka diminta bekerja dari rumah selama sebulan. Pusat keuangan dilaporkan juga telah mencatat 100 kasus infeksi.

Pada pekan lalu, Twitter telah mengumumkan penundaan perjalanan dan acara bisnis yang "tidak mendesak".

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya