Cegah Penyebaran Corona, Ini Imbauan Erick Thohir ke Direksi BUMN

Kementerian BUMN memperketat pengawasan dan kewaspadaan terkait penyebaran virus Corona yang telah positif masuk Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 03 Mar 2020, 19:51 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Indonesia Millennial Summit yang digelar di Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2020).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperketat pengawasan dan kewaspadaan terkait penyebaran virus Corona yang telah positif masuk Indonesia.

Melalui Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-1/MBU/03/2020, Menteri BUMN Erick Thohir mengimbau kepada direksi, komisaris dan dewan pengawas BUMN untuk waspada terhadap penyebaran virus Corona.

Adapun beberapa langkah yang diimbau ialah menjaga sanitasi lingkungan, menyediakan alat pelindung diri hingga meningkatkan sosialiasi dan edukasi pencegahan penyebaran virus corona.

"Meningkatkan pengawasan, pemeriksaan dan pemantauan di wilayah kerja BUMN," demikian tertulis dalam surat edaran tersebut, sebagaimana dikutip Liputan6.com, Selasa (03/03/2020).

Tak lupa, Erick Thohir juga mengimbau agar BUMN memfasilitasi penanggulangan karyawan yang terduga terinfeksi virus Corona.

Selain itu, untuk BUMN yang melayani publik, Erick juga mengimbau agar selalu menjaga pelayanan semaksimal mungkin.

"Memperkuat koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, rumah sakit dan institusi di luar pemerintah untuk mencegah penyebaran COVID-19," lanjut Erick sebagaimana ditulis dalam surat edaran.

Mulai dari BUMN rumah sakit agar menyediakan crisis center dan ruang isolasi, BUMN farmasi agar menjaga stok obat dan perlengkapan kesehatan, BUMN pangan agar menjaga stok pangan dan BUMN pengangkutan logistik agar mempersiapjan alur kedatangan barang dengan maksimal.

Lalu tak lupa BUMN migas dan energi agar menjaga kesediaan BBM dan bahan bakar rumah tangga lain, BUMN pupuk agar menjaga stok pupuk dan BUMN pariwisata agar menyediakan alat sanitasi bagi pengunjung dan menyiapkan skema darurat bila ada pengunjung yang terduga terpapar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pegawai Telkom Meninggal Diduga Corona, Erick Thohir Minta Jangan Berspekulasi

Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan paparan dalam rapat dengan Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/1/2020). Erick Thohir diundang untuk membahas penyelesaian sengkarut Jiwasraya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan belasungkawa atas meninggalnya salah satu pegawai BUMN, PT Telkom beberapa waktu lalu.

Menurut Erick, Telkom telah menyusun Standard Operational Procedure (SOP) yang baik dan mendetail untuk menjamin terjangan lingkungan kerja. Untuk itu, Erick meminta agar semua pihak menghentikan praduga dan menyerahkan penyelidikan penyakit yang diderita korban kepada yang berwenang.

"Saya sebagai Menteri BUMN menyampaikan duka cita pada keluarga yang ditinggalkan. Jangan berspekulasi karena peristiwa ini sendiri sudah ditangani oleh pihak yang kompeten di bidang kesehatan," ujar Erick, mengutip keterangan resmi, Selasa (03/03/2020).

Langkah cepat dan proaktif Telkom untuk merespons penyebab meninggalnya sang karyawan, lanjut Erick, merupakan bentuk simpati dan tanggung jawab moral perusahaan.

"Kami mengapresiasi langkah cepat dan empatik yang diambil Telkom," katanya.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengakui ada salah satu pegawainya yang meninggal karena flu, sesak, dan batuk. Namun Ririek berujar, yang bersangkutan memang punya riwayat panjang sakit serupa.

"Bahwa benar ada seorang karyawan kami yang meninggal pagi ini di Rumah Sakit dr Hafiz (RSDH) Cianjur. Berdasarkan riwayat medis yang tercatat di perusahaan, sejak tahun 2010 yang bersangkutan memiliki keluhan dan sering mengalami radang saluran nafas dan batuk pilek," ujar Ririek.

Untuk memastikan dugaan penyebab meninggalnya sang karyawan, Telkom telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan.

"Saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan hasil pemeriksaan laboratorium," kata Ririek mengakhiri. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya