Liputan6.com, Palembang - Keluarga MA (64), warga asal Kota Prabumulih Sumatera Selatan (Sumsel) merasa kaget, karena MA harus dievakuasi di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, usai pulang dari ibadah umrah.
MA diduga terjangkit virus yang berasal dari Kota Wuhan Tiongkok tersebut, usai suhu tubuhnya terdeteksi mesin Thermal Scanner, di pintu kedatangan internasional bandara, Selasa (3/3/2020).
Baca Juga
Advertisement
SS (41), anak MA mengatakan, sebelum berangkat umrah bersama ibunya, MA sudah mengalami sesak nafas.
“Sebelum berangkat, bapak memang sering mengeluh demam dan sesak nafas. Makanya kita kaget ketika mendengar bapak dievakuasi dan diduga terjangkit Virus Corona,” katanya.
Warga Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih Sumsel ini yakin, bapaknya tidak terinfeksi Virus Corona, seperti yang saat ini masif diberitakan.
Diakuinya, seluruh anggota keluarga merasa kaget saat mendengar kabar tentang ayahnya. Padahal keluarganya telah siap menyambut kedatangan MA dan istrinya N, di Bandara Internasional SMB II Palembang Sumsel.
"Memang sering sakit-sakitan, kami yakin bapak kami hanya demam biasa. Bapak dan ibu kami berangkat bersama rombongan lain, ada 12 orang dari Prabumulih," ungkapnya.
Dia pun menyayangkan kabar yang telah beredar di media massa dan media sosial (medsos), jika bapaknya terpapar Virus Corona.
Meskipun dia tidak menyambut kedua orangtuanya saat tiba di Bandara Internasional SMB II Palembang, namun SS mendapat kabar MA diisolasi di RSMH Palembang dari saudaranya.
“Saya tidak ikut ke sana (bandara), tapi kakak saya yang memberitahu jika ayah diisolasi. Hingga saat ini kami masih menunggu keterangan resmi dari rumah sakit," katanya.
Sarutama, Lurah Gunung Kidul, Kecamatan Prabumulih Timur membenarkan, MA merupakan salah satu warganya. Namun dia tetap mengedepankan praduga terhadap indikasi warganya terjangkit Virus Corona.
“Tidak usah menggebu-gebu, karena ini membuat warga panik, resah dan tidak tenang beraktifitas. Berita yang disebarkan melalui media massa ata medsos, jangan terlalu dipercaya, sebelum ada konfirmasi dari dinas terkait,” ujarnya.
Ada 12 orang warga Kota Prabumulih yang berangkat berbarengan, menggunakan salah satu jasa agen travel Umrah. Namun 10 orang diantaranya merupakan warga Kelurahan Gunung Kidul Prabumulih.
Belasan warga Kota Prabumulih tersebut juga, bersamaan pulang ke Prabumulih, melalui Bandara Internasional SMB II Palembang Sumsel.
Tunggu Hasil Laboratorium
Diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih Happy Tedjo Cahyono, mereka tetap memantau perkembangan warga Prabumulih yang saat ini dirawat di RSMH Palembang.
Dia juga menghimbau warga Prabumulih untuk tetap tenang dan tidak panik. Karena mereka juga masih menunggu hasil observasi dari RSMH Palembang.
“Dari Prabumulih ada 12 orang dari agen travel Umrah. Pulang dari umrah dengan pesawat Lion Air di Bandara Internasional SMB II Palembang, MA kena sensor Thermal Scanner, suhunya 38 derajat Celcius,” katanya.
“Secara prosedur, siapa yang demam dari luar negeri atau dari luar negeri yang waspada Virus Corona, langsung diobservasi. Yaitu ke fasilitas pencegahan virus corona di RSMH Palembang, di sana alat-alatnya memadai,” ucapnya.
Dari observasi tersebut, pasien akan diambil sampel dan dibiakkan ke virus khusus dalam waktu 24 jam di lemari pembiakkan. Nanti akan dilihat, apakah ada pertumbuhan Virus Corona atau tidak.
“Secara klinis bisa negatif (Virus Corona). Dilihat dari demam yang tidak berurutan, gejala batuk dan sesak nafas tidak ke arah situ. Tapi harus dibuktikan dengan hasil laboratorium,” ujarnya.
Advertisement