Rupiah Menguat Dampak Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Mar 2020, 11:15 WIB
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan Selasa ini. Penguatan rupiah ini karena ada sentimen positif di pasar keuangan.

Mengutip Bloomberg, Rabu (4/3/2020), rupiah dibuka di angka 14.160 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.282 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.139 per dolar AS hingga 14.185 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 1,97 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.171 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.171 per dolar AS.

"Kejutan dari Bank Sentral AS semalam yang memangkas suku bunga acuannnya 50 bps menjadi 1-1,25 persen, bisa membantu memulihkan penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra seperti dikutip Antara, Rabu (4/3/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diluar Dugaan

Teller menunjukkan mata uang rupiah di bank, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan terjadi terhadap dolar Amerika Serikat sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia dan mekanisme pasar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ariston menuturkan pemangkasan suku bunga oleh The Fed kali ini lebih dalam dari biasanya yang hanya 25 bps.

Secara umum, lanjutnya, reaksi pasar beragam menanggapi aksi The Fed ini. Ini terlihat dari pergerakan aset berisiko yang tidak semuanya menguat.

"Respon dari The Fed ini juga diartikan bahwa wabah Corona sangat serius memberikan dampak negatif ke perekonomian. Apalagi virus ini masih menunjukkan peningkatan penyebaran di beberapa negara," ujar Ariston.

Selain The Fed, rangkaian stimulus sudah dan akan dilakukan beberapa negara terutama yang terkena imbas wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

Bank sentral Australia juga sudah memangkas suku bunga nya menjadi 0,5 persen kemarin. Bank sentral Jepang sudah melakukan pembelian obligasi senilai 500 miliar yen.

Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia juga mengeluarkan kebijakan stimulus. Sedangkan pemerintah Korea Selatan merencanakan anggaran untuk stimulus.

Ariston memprediksi rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.100 per dolar AS hingga Rp14.200 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.171 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.222 per dolar AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya