Sri Mulyani Siap Tambah Anggaran untuk Tangkal Virus Corona

Kemenpterian Keuangan telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk apa-apa saja yang menjadi kebutuhan dalam penangangan virus.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Mar 2020, 12:10 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). APBN 2019, penerimaan negara tumbuh 6,2 persen dan belanja negara tumbuh 10,3 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku siap memberi tambahan anggaran sebagai langkah antisipasi penanganan virus corona yang saat ini sudah masuk ke Indonesia.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk apa-apa saja yang menjadi kebutuhan dalam penangangan virus asal China itu.

"Kita siap memberikan tambahan kebutuhan di dalam rangka penanganan (virus corona). Itu sampai hari ini kita akan terus berkoordinasi dengan menteri kesehatan kebutuhannya apa timnya seperti apa kita akan lakukan," kata dia di temui di Kementerian PMK, Jakarta, Rabu (4/3).

Meski begitu, Bendahara Negara ini tidak menyebutkan berapa besaran anggaran yang akan digelontorkan untuk penanganan virus corona tersebut. Hanya saja, dirinya masih menunggu permintaan dari Kementerian Kesehatan.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku masih memantau perkembangan virus corona yang tengah masuk ke Indonesia. Berbagai kebijakan pun tengah disiapkan agar dampak virus asal China itu tidak berdampak besar terhadap kinerja industri di Tanah Air.

"Dan corona virus baru diumumkan tadi jadi sampai sekarang belum ada yang baru lagi untuk bisa disampaikan. Yang jelas kalau dari sisi fiskal, kita masih berusaha untuk mengikuti perkembangan ada," kata Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Arif Baharuddin, di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (2/3).

Dari sisi kebijakan fiskal diakuinya masih terdapat kelonggaran. Di mana budget defisit sebesar 1,76 persen di 2020 masih bisa diperbesar jika sewaktu-waktu masuknya virus corona menghantam ekonomi Indonesia. "Kita punya space kalau harus melebarkan defisit," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pemerintah Harus Segera Siapkan Langkah Jaga Ekonomi Akibat Wabah Corona

Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Ketidakpastian global maupun domestik yang melambat karena berbagai faktor mengancam pertumbuhan ekonomi. Apalagi,  kabar masuknya virus Corona ke Indonesia membuat sebagian besar masyarakat tidak tenang dan mengalami disforia, berujung pada ketidakstabilan permintaan dan persediaan.

Dengan demikian, pemerintah dinilai harus segera menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar ekonomi Indonesia tetap terjaga pertumbuhannya.

Pengamat ekonomi Economic Action Indonesia (EconAct) Ronny P Sasmita mengatakan, ada beberapa langkah yang harus diambil pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.

"Pertama, yang sangat perlu dilakukan adalah menjaga daya beli domestik. Pemerintah harus menyiapkan kebijakan fiskal ekspansif, yaitu meningkatkan belanja pemerintah untuk menstimulasi konsumsi masyarakat," ujar Ronny kepada Liputan6.com, Rabu (04/03/2020).

Lebih lanjut, bantuan sosial dalam berbagai formula, terutama kepada 40 persen masyarakat terbawah, harus menjadi prioritas sembari tetap memperhatikan daya beli 40 persen golongan menengah ke atas.

Kemudian langkah kedua ialah menjaga kebijakan moneter agar tetap longgar. Menurut Ronny, keputusan penurunan suku bunga sepanjang 2019 adalah hal yang cukup tepat.

"Sekarang, pekerjaan rumah selanjutnya ialah bagaimana pemangkasan tersebut sesegera mungkin diikuti penurunan suku bunga kredit perbankan," ucap Ronny. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya