Curahan Hati Warga Perumahan Pasien Virus Corona, Sebut Acara TV Bohongi Masyarakat

Seorang warga menyatakan keberatannya atas satu acara di salah satu stasiun TV yang diklaim menghadirkan warga perumahan pasien terinfeksi virus Corona

oleh Sulung Lahitani diperbarui 04 Mar 2020, 13:01 WIB
Doc: Twitter.com/@ulil

Liputan6.com, Jakarta - Dua warga Indonesia dinyatakan positif terinfeksi virus Corona. Hal ini disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada jumpa pers di Istana, Jakarta, Senin pagi (2/2/2020).

Berdasarkan laporan dari Menkes Terawan, keduanya diketahui bertempat tinggal di wilayah dekat Depok. Prosedur penanganan orang terduga kena virus Corona juga disebutkan sudah dilakukan.

Entah bagaimana, alamat rumah kedua pasien virus Corona tersebar di media sosial dan grup Whatsapp. Orang-orang yang tinggal di perumahan dengan korban pun mengaku kaget. Meski demikian, mereka mengikuti instruksi pemerintah untuk tidak takut. Asalkan menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh baik, orang tidak akan terinfeksi virus Corona.

Sayang, kabar dua orang WNI terinfeksi virus Corona itu kemudian menjadi bulan-bulanan stasiun TV yang mencari rating. Sampai-sampai, warga yang tinggal di perumahan yang sama dengan korban mengeluh dengan pemberitaan salah satu stasiun TV tersebut.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :


Curahan hati warga perumahan pasien virus Corona

Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Hal tersebut disampaikan oleh seorang warganet bernama Anis Hidayah. Ia menulis di akun Facebook-nya tentang keberatannya atas satu acara di salah satu stasiun TV yang diklaim menghadirkan warga perumahan pasien terinfeksi virus Corona, padahal hal tersebut tidak benar.

Menurut Anis, warga di tempat tersebut memang diundang ke acara tersebut tapi menolak. Kemudian stasiun TV tersebut malah menghadirkan orang yang bukan warga perumahan tersebut dan diklaim sebagai warga perumahan tersebut. Bahkan, orang tersebut menyampaikan informasi yang tak sesuai dengan kenyataan.

Berikut isi curahan hatinya seperti diunggah oleh akun Twitter Ulil Abshar-Abdalla.

 

 


Setop menghakimi pasien

Doc: Twitter.com/@ulil

Lebih jauh, wanita itu mengatakan bahwa orang yang diundang ke acara tersebut nyatanya hanya berkunjung ke perumahan tersebut. Menurut wanita itu pula, pasien sebenarnya merupakan dosen dan penari jawa dengan prestasi mendunia namun tetap ramah pada warga di perumahan tersebut.

Ia meminta masyarakat untuk setop menghakimi pasien dan menyebarkan foto-foto pasien. Tak lupa, ia juga meminta masyarakat untuk mendoakan pasien agar segera sembuh dan bisa beraktifitas bersama warga lagi.

 


Respons warganet

Pos Pemantauan 24 Jam Virus Corona di RSPI Sulianti Saroso (Foto: Merdeka.com)

Warganet sendiri menyetujui curahan hati wanita itu yang menganggap beberapa media terlalu memojokkan pasien. Warganet juga menyayangkan sikap stasiun TV yang tidak menyampaikan fakta sebenarnya kepada masyarakat.

"Demi rating cara apapun ditempuh," tulis @qporajow.

"Memalukan," tulis @bang_yborzamrud.

"Kalau kayak gini bisa dianggap sebagai penyebaran berita bohong gak sih?" tulis @sidikpam.

Hingga kini posting-an tersebut telah dibagikan lebih dari 900 kali dan disukai lebih dari 890 kali.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya