Pikap DFSK Produksi Indonesia Sudah Berlayar hingga Maroko

PT Sokonindo Automobile (DFSK) kembali memperluas bisnis ekspor kendaraan komersial ringannya, Super Cab 1,3 L M/T Turbo Diesel secara completely built-up (CBU) ke Maroko

oleh Arief Aszhari diperbarui 04 Mar 2020, 19:00 WIB
Kendaraan komersial Super Cab menjadi tulang punggung penjualan DFSK di Indonesia. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sokonindo Automobile (DFSK) kembali memperluas bisnis ekspor kendaraan komersial ringannya, Super Cab 1,3 L M/T Turbo Diesel secara completely built-up (CBU) ke Maroko. Ekspor ke salah satu negara Afrika ini, ditargetkan sebanyak 500 unit sepanjang 2020.

DFSK Super Cab yang sudah terstandarisasi EURO 4 telah memenuhi standar kendaraan Eropa yang diberlakukan di Maroko. Sebagai kota perdagangan, negara tersebut memiliki potensi yang besar karena berlokasi di jalur perdagangan antara Asia dan Eropa.

"Kami melihat potensi yang cukup besar di Maroko dan kami berharap pasar di negara tersebut dapat menerima kendaraan komersial buatan Indonesia ini. Kedepannya kami yakin Super Cab akan memiliki kontribusi yang cukup besar bagi ekspor kendaraan Indonesia," ujar Franz Wang, Managing Director of Sales Center PT Sokonindo Automobile, dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/3/2020).

DFSK membangun fasilitas produksi di Indonesia dengan mempertimbangkan pemenuhan pasar dalam dan luar negeri. Setelah mulai memenuhi pasar domestik dan pasar ekspor Asia, merek otomotif Tirai bambu ini mulai membidik pasar ekspor Afrika untuk kendaraan-kendaraan yang diproduksi dari Indonesia.

Hal ini sejalan dengan nilai investasi yang dilakukan oleh DFSK untuk Indonesia yang mencapai 150 juta US dolar, termasuk pembangunan pabrik berteknologi industri 4.0 di Cikande, Serang, Banten.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Negera Keempat

Pabrik ini diperuntukan sebagai basis produksi berbagai jenis kendaraan dengan kualitas terbaik untuk pasar lokal dan memenuhi kebutuhan pasar di berbagai negara. Pabrik DFSK di Cikande merupakan pabrik kedua DFSK secara global yang berada di luar Cina. Yang artinya pabrik di Indonesia akan menjadi basis dunia sebagai kelanjutan ekspansi merek DFSK di dunia.

Sekedar informasi, Maroko menjadi negara keempat yang menjadi tujuan ekspor DFSK Super Cab setelah Filipina, Cina, dan Myanmar, dan menjadi negara kesembilan tujuan ekspor kendaraan DFSK buatan Indonesia. Diharapkan dengan ekspor ke Maroko ini bisa meningkatkan nilai ekspor kendaraan Indonesia dan mengharumkan kualitas produksi Indonesia di mata dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya