Liputan6.com, Jayapura – Virus corona masuk Indonesia, nampaknya tak membuat sebagian besar masyarakat Kota Jayapura panik. Beberapa hari belakangan, setelah Presiden Jokowi mengumumkan virus corona masuk Indonesia, aktivitas masyarakat Kota Jayapura sama seperti biasanya.
Tak banyak juga tiba-tiba warga langsung latah menggunakan masker yang dipercaya sebagai pencegahan penyebaran virus corona. Ataupun menyerbu pusat perbelanjaan di Kota Jayapura, untuk membeli barang kebutuhan pokok.
“Sampai sekarang, aktivitas warga belanja sama seperti biasanya. Memang banyak pembeli cairan anti bakteri. Tapi masih terbilang normal,” kata Rana, salah satu petugas pada sebuah swalayan di Abepura.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari menyebutkan kehidupan masyarakat masih berjalan seperti biasa. Pihaknya terus memantau dan mencegah virus corona masuk ke Jayapura.
Baca Juga
Advertisement
“Kami tetap mengawasi ya, untuk pencegahan ini (virus corona). Termasuk penanganan di Bandara Sentani juga telah dilakukan,” kata Nyoman, Rabu (4/3/2020).
Walau begitu, ia mengakui persediaan masker dan cairan anti bakteri di Kota Jayapura menghilang dari pasaran. Ia menganjurkan masyarakat di Kota Jayapura tak perlu memborong masker dan cairan anti bakteri terlalu banyak.
“Membeli boleh saja, sebagai persediaan. Masyarakat harusnya menjaga kebersihan dari diri sendiri, misalnya selalu lakukan cuci tangan,”ujarnya.
Dirinya juga mengingatkan bahwa masker bukan digunakan untuk orang sehat. Masker hanya untuk orang sakit. "Jadi, ga usah panik borong masker, sampai masker habis di apotek,” katanya.
Untuk pencegahan lanjutan, Dinas Kesehatan Kota Jayapura akan melatih dokter dan perawat di puskesmas, dalam penaganan dasar simulasi perawatan pasien corona.
Rapat Koordinasi
Untuk mengantisipasi corona masuk Papua, DPR Papua bahkan akan memanggil instansi pemerintahan terkait, dalam hal pencegahan.
Ketua DPR Papua, Jhon Banua Rouw menuturkan rapat koorsinasi akan dilakukan esok hari dengan memanggil Dinas Kesehatan, manajemen sejumlah rumah sakit di Jayapura dan dinas terkait.
“Hal ini harus segera diwaspadai, terlebih Papua akan melaksanakan PON pada Oktober nanti. Jangan sampai virus ini bisa membatalkan pelaksanaan PON,” ujarnya.
Jhon Banua menyebutkan virus corona sangat berbahaya, terlebih jika masyarakat tak menjaga kebersihan dari dalam dirinya sendiri. Ia pun mengingatkan kepada masyarakat Papua untuk tetap menjaga kebersihan.
Misalnya ada acara berkumpul dan makan bersama, masyarakat harus tetap cuci tangan dan juga memasak makanannya sampai matang, termasuk santapan daging yang dimakan.
"Jika virus sampai di Papua dan tak ada tindakan cepat, lalu virus sudah menyebar pada satu kampung, maka akan membawa virus dari kampung satu ke kampung yang lainnya. Maka perlu dilakukan koordinasi pencegahan. Ini yang akan dibicarakan dapat rapat koordinasi tersebut,” katanya.
Saksikan video pilihan beikut ini:
Advertisement