Liputan6.com, Denpasar Kasus positif virus Corona yang menjangkiti dua orang warga di Depok, Jawa Barat membuat semua daerah meningkatkan kewaspadaan. Tak terkecuali Pulau Bali. Instansi terkait mulai Wakil Gubernur Bali, KKP, rumah sakit rujukan, Imigrasi, PT Angkasa Pura I, Pelindo III dan Otoritas Bandara menggelar pertemuan untuk membahas kesiapan kemungkinan ada warga terjangkit virus Corona di Bali.
Wakil Gubernur Bali, Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati menjelaskan, pertemuan membahas bagaimana usaha Pemerintah Provinsi Bali dan instansi terkait menyikapi kondisi yang berkembang, khususnya setelah dua orang dinyatakan positif Corona di Depok, Jawa Barat.
“Walaupun jaraknya (Depok-Bali) cukup jauh, namun itu telah terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, beberapa paradigma mesti harus kita perbaiki. Salah satunya informasi yang tadinya tertutup, sekarang harus terbuka. Usaha dari masing-masing instansi harus disampaikan terbuka,” kata Wakil Gubernur Bali yang karib disapa Cok Ace, Selasa (4/3/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dari hasil koordinasi, Cok Ace mengaku Bali telah siap jika sewaktu-waktu terdapat kasus positif virus Corona. Meski hingga kini belum ditemukan kasus positif, namun beberapa rumah sakit sudah menyiapkan fasilitas untuk penanganan pasien positif Virus Corona. “Kita juga harus siap dengan kemungkinan yang terjadi, antara lain ketersediaan fasilitas.
Tempat tidur yang disiapkan untuk perawatan apabila ada pasien positif virus Corona di Sanglah 18 kapasitas pasien, rumah sakit Gianyar 3 ruang isolasi, rumah sakit Tabanan menyiapkan 7 ruang pasien. Kenapa sedikit? Ini masih bisa terus dikembangkan jika ada tuntutan yang meningkat,” ujarnya.
Cok Ace memaparkan, beberapa skenario telah disiapkan untuk penanganan virus Corona di Bali. Salah satunya jika pasien terus membludak, maka kemungkinan mem-blocked salah satu rumah sakit akan dilakukan. “Beberapa skenario sudah kita siapkan. Kemungkinan terburuk kalau harus blocked satu rumah sakit untuk penanganan Corona di Bali kita akan lakukan. Ini kesiapan kita. Kita sudah siap. SOP kita terbuka sekarang,” katanya.
Dalam Pengawasan
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya menuturkan, hingga hari ini ada tujuh pasien diduga suspect virus Corona. “Kemarin di Sanglah ada empat pasien, tetapi negatif tiga dan satu pasien menuggu hasil laboratorium. Lalu ada tambahan satu pasien lagi. Jadi ada dua pasien di Sanglah. Di Wangaya ada satu pasien yang dirujuk ke rumah sakit Tabanan. Di rumah sakit Sanjiwani Gianyar ada tiga pasien. Lalu ada satu pasien masih dalam pengawasan di rumah sakit Badung. Jadi total ada tujuh pasien,” kata Suarjaya.
Ketujuh pasien tersebut berasal dari beberapa negara seperti Jepang, Rusia, Tiongkok dan warga lokal dari Indonesia. “Warga Jepang memang dia mengalami gejala flu agak sesak sedikit. Kita masih obersevasi, masih menunggu rontgen. Sampel lab kita ambil. Ada yang dari dalam negeri ada yang dari luar negeri. Ada dari Jepang, Rusia, Tiongkok dan dua orang warga Indonesia perempuan dan laki-laki berusia 67 tahun. Mereka habis pulang Umroh. Yang laki-laki sudah keluar hasil laboratoriumnya dan hasilnya negatif,” katanya.
Sementara itu, Suarjaya menuturkan jika ada beberapa orang yang dalam pemantauan sejumlah 12 orang. Mereka merupakan pegawai hotel yang telah dirumahkan sementara dengan pengawasan ketat petugas kesehatan. Belasan pegawai hotel ini sebelumnya berinteraksi dengan warga negara asing yang sedang berlibur di Bali dan setelah kembali ke negara asalnya dinyatakan positif terjangkit virus Corona.
“Ke-12 orang ini sudah sehat dan tidak diisolasi. Mereka dirumahkan sementara dari pekerjaannya dan dalam pengawasan ketat petugas kesehatan. Mereka kita observasi selama 14 hari dan sampai hari ini sehat. Kita masih menunggu hasil laboratorium,” papar dia.
Advertisement