Masker Mulai Langka, Swalayan di Medan Jatah Pembeli

Pasca Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan 2 Warga Negara Indonesia (WNI) berstatus ibu dan anak positif corona COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020, sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

oleh Reza Efendi diperbarui 04 Mar 2020, 19:35 WIB
Ketersediaan masker dan gel hand sanitizer banyak diborong warga Medan. Hal ini terjadi sejak diumumkannya 2 WNI positif corona oleh Presiden Jokowi

Liputan6.com, Medan Pasca Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan 2 Warga Negara Indonesia (WNI) berstatus ibu dan anak positif corona COVID-19 pada Senin, 2 Maret 2020, sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.

Bahkan, kabar tersebut sempat memunculkan fenomena panic buying, atau aksi membeli barang dalam jumlah besar sebagai antisipasi masyarakat ketika wabah atau bencana terjadi. Salah satu barang yang banyak dibeli adalah masker.

Di Kota Medan, salah satu pusat perbelanjaan atau swalayan yang ada di Jalan Cut Mutia, Kecamatan Medan Polonia, hanya tersisa masker N95. Harganya dibanderol Rp 77.500 per pcs, bahkan dijatah setiap satu orang hanya bisa membeli 2 pcs.

Seorang pegawai di swalayan tersebut, Salman mengatakan, ketersediaan masker dan gel hand sanitizer banyak diborong warga Medan. Hal ini terjadi sejak diumumkannya 2 WNI positif corona oleh Presiden Jokowi.

"Stoknya juga sudah kosong. Untuk masker biasa, sebelumnya setiap orang hanya diperbolehkan beli dua kardus. Untuk yang biasa sudah habis, sekarang hanya tinggal masker N95. Kalau sabun cuci tangan masih ada," ucapnya, Rabu (4/3/2020).

Salman juga mengaku tidak mengetahui kapan masker dan gel hand sanitizer masuk atau ditambah kembali ketersediaannya ke swalayan mereka. Menurutnya, hal itu tergantung dari distributor.

"Enggak tahu, bang. Kalau soal itu, tergantung distributor," ujarnya.

Sementara di salah satu apotek yang berada di Kelurahan Sukaramai, Kecamatan Medan Area, dalam beberapa hari belakangan sudah tidak lagi menjual masker. Selain stok kosong, juga tidak ada masuk dari distributor.

"Sekarang kami enggak ada jual (masker) lagi. Sudah kosong," ucap Susan, pekerja di apotek tersebut.

Diakuinya, harga masker saat ini juga sudah melambung tinggi. Sebelum pengumuman adanya 2 WNI positif corona muncul, harga masker biasa yang mereka jual hanya Rp 25.000 per bungkus, tetapi saat ini sudah naik menjadi Rp 120.000 per bungkus.

"Di distributor juga mereka bilang kosong. Kami tidak mengetahui pasti penyebabnya, mungkin karena permintaannya tinggi, dan banyak yang beli, jadi di beberapa apotek kosong," Susan menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya