Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang sering terpapar sinar matahari, memang sangat dianjurkan untuk memakai krim yang mengandung sunblock/sunscreen. Namun tak menutup kemungkinan Anda lupa memakainya yang berujung kulit terasa gatal, yang disebut juga dengan Hell's itch.
"Kulit yang terbakar memproduksi sensasi rasa gatal atau nyeri. Sensasi ini menggunakan saraf untuk mengirim sinyal ke otak dan biasanya dirasakan bersamaan," ujar Gary Goldenberg, MD, asisten profesor dermatologi di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, New York, mengutip dari WomensHealthMag.
Advertisement
“Terkadang, terutama ketika luka bakar sangat dalam, sensasi nyeri dan gatal bisa menjadi sangat kuat dan dibutuhkan pengobatan segera," ujar Goldenberg.
Menurut Joshua Zeichnef, MD, dermatolog di New York, menjelaskan jika Anda menggaruk area yang gatal akan membuatnya kemerahan atau iritasi akibat bakteri yang menempel di bawah kuku Anda.
Dalam beberapa kasus, kulit gatal bisa terjadi karena ruam terkait matahari yang disebut polymorphous light eruption (PMLE). "Yaitu sensitivitas atau alergi sinar matahari yang menyebabkan kemerahan, gatal-gatal di area yang terpapar," ujar Dr. Zeichner.
Karena gejalanya mirip, Anda mungkin kebingungan membedakan keduanya. Maka dari itu, segera hubungi dokter jika rasanya sangat mengganggu.
Cara Mengatasinya
Untungnya, anda bisa memberi penanganan awal sebelum mendapat penanganan dari dokter, terutama untuk mengurangi rasa gatal yang sangat mengganggu.
- Aloe vera
"Bahan gelatin dari tumbuhan aloe melembabkan dan menghidrasi kulit," ujar Dr. Zeichner.
- Moisturizer
“Mirip aloe, moisturizer menghidrasi kulit dan membentuk perlindungan pada lapisan kulit terluar," ujar Dr. Zeichner.
- Krim Hydrocortisone
"Ini untuk mengurangi inflamasi kulit. Sebagaimana pemadam kebakaran mengatasi kebakaran," ujar Dr. Zeichner. - Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs): NSAIDs seperti ibuprofen dan aspirin “membantu mengurangi nyeri dan inflamasi,” ujar Dr. Goldenberg.
- Antihistamine oral
“Mereka bekerja menenangkan reaksi alergi di kulit dan memberikan efek penenang," ujar Dr. Zeichner.
- Kompres dingin
Dr.Zeichner menyarankan basahi kain dengan air dingin dan letakkan di atas kulit yang terbakar, akan membantu menyempitkan pembuluh darah dan mengurangi inflamasi.
- Perbanyak minum air putih
“Kulit yang terbakar merusak fungsi pelindung kulit, artinya dibutuhkan banyak air untuk rehidrasi tubuh," ujar Dr. Goldenberg.
- Mandi dengan koloid oatmeal
Koloid oatmeal membantu melindungi kulit, menenangkan kulit, dan mengurangi inflamasi.
- Tutupi kulit Anda
Anda mungkin ingin melakukan yang terbaik untuk melindungi kulit dari faktor lingkungan yang dapat memperparahnya, seperti angin dan sinar matahari, catat Dr. Goldenberg.
- Sering melembabkan kulit
Agar kondisi kulit kembali seperti sedia kala, tidak cukup hanya dengan mengoleskan krim sekali di atas kulit yang terbakar. Lakukan dengan rutin sampai kulit benar-benar sembuh.
Hal-hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan
Untuk mencegah memperparah keadaan, sebaiknya Anda tidak melakukan:
- Menggaruk
Mungkin Anda akan kesulitan menahannya, tapi menggaruknya hanya akan membuka jalan bagi nyeri nantinya. Juga, "pelindung kulit sudah rusak. Menggaruknya hanya memperburuk keadaan.
- Mengelupasi kulit
Sama halnya dengan menggaruk, mengelupasi kulit hanya merusak pelindung kulit lebih jauh-dan kemungkinan membuka jalan masuknya infeksi.
- Lupa menutupi kulit
Mendapat luka bakar sendiri sudah menyakitkan dan memalukan. Maka dari itu, pastikan lindungi kulit dengan sunscreen dan pakaian sebelum Anda keluar rumah.
Intinya, jika Anda sedang mengalami luka bakar akibat matahari dan membuat Anda tidak nyaman, tetapi Anda tidak tahu harus bagaimana, segera hubungi dokter. Mereka akan memberi saran atau memberi penanganan selanjutnya untuk mengatasi rasa gatal dengan baik.
Advertisement