Liputan6.com, Jakarta Wanita mencukur bulu kaki atau ketiak sudah biasa, tapi ada tren terbaru dalam kecantikan yakni mencukur rambut-rambut tipis yang hampir tak terlihat di wajah. Dan tren ini katanya bisa mengatasi masalah jerawat rosacea. Benarkah?
Jerawat ini bisanya meninggalkan bercak merah muda atau merah, yang muncul di hidung, kening, pipi, dan dagu.
Advertisement
Tren yang dikenal dengan sebutan dermaplaning itu tidak hanya menghilangkan rambut di wajah, tetapi juga memicu proses regenerasi sel, yang membuat kulit lebih halus.
Seperti dilansir Metro, dermaplaning lebih dari sekadar 'mencukur wajah'. Dalam prosedurnya menggunakan pisau yang lebih kecil untuk mengikis sel-sel kulit mati, selain rambut kecil. Ini membuat kulit lebih merata baik warna maupun tekstur.
Emma Coleman, seorang dermatologi dan estetika RGN, teorinya ketika dermaplaning bisa menghilangkan poros rambut vellus di atas permukaan kulit, itu juga bisa mencegah minyak terperangkap, memungkinkan sebum mengalir menjauh dari pori-pori yang kecil kemungkinannya menjadi tersumbat.
Apakah ini bagus untuk jerawat dan rosacea?
Dr Benji Dhillon, salah satu pendiri klinik DEFINE, mengatakan orang mungkin memposting hasil positifnya di media sosial, tapi penting untuk diingat bahwa dermaplaning tidak boleh digunakan ketika jerawat atau rosacea aktif.
Dhillon memberi tahu kalau bintik-bintik aktif dapat menjadi terbuka sehingga infeksi. Sama seperti bagi pria yang tidak mau mencukur langsung di atas tempat yang sakit-ini harus dihindari sampai bersih.
Tetapi menurut Dhillon, dermaplaning dapat digunakan antara break-out untuk menghilangkan kulit mati dan mencegah pori-pori tersumbat --membantu memutus siklus wabah spot.
Menurutnya, prosedur cukur rambut di wajah ini dapat menyebabkan aktivitas berlebih pada kelenjar sebaceous, yang dapat memperburuk jerawat aktif.
Sedangkan menurut Coleman, meskipun proses pengelupasan kulit dalam dermaplaning bisa meningkatkan pergantian sel tapi juga berpotensi lebih memperburuk kulit.
"Karena rosacea dianggap sebagai kondisi turun temurun (dengan pembilasan khas yang disebabkan oleh pembuluh darah melebar di bawah permukaan kulit), saya tidak akan menyarankan dermaplaning sebagai pengobatan. Itu tidak sampai ke akar permasalahan. Bahkan, ini dapat memperburuk masalah dalam beberapa kasus,” tegas Coleman.
Advertisement