Pemerintah Minta Bunga Kredit Perbankan Diturunkan

Penurunan bunga kredit ini diharapkan bisa mengantisipasi dampak ekonomi virus corona

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2020, 14:44 WIB
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meluncurkan Paket Kebijakan Ekomomi XVI di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (16/11). Peluncuran ini juga dihadiri Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Menkeu Sri Mulyani. (Liputan6.com/AnggaYuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta perbankan segara menurunkan suku bunga kredit mengikuti keputusan Bank Indonesia (BI) yang telah menyesuaikan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen. Permintaan tersebut juga untuk mengantisipasi penyebaran Virus Corona.

"Kami mendengarkan masukan dari para stakeholder, CEO perbankan dan juga menyampaikan terkait prioritas pemerintah dengan stimulus paket pertama. Dan kemudian kebijakan yang diambil BI dan OJK harapannya transmisi penurunan suku bunga BI bisa dirasakan oleh masyarakat," ujar Airlangga di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

Airlangga mengatakan, sejumlah paket kebijakan juga telah dicanangkan pemerintah untuk membantu sektor industri tetap bertahan di tengah penyebaran Virus Corona. Agar kebijakan tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat, dia meminta perbankan merespon cepat dan mudah menyalurkan pembiayaan.

"Bagaimana sekor riil bisa bergerak pemerintah akan melakukan paket kedua terkait dengan kemudahan impor dan ekspor sekaligus mendengar dari perbankan bagaimana situasi kredit dan juga terkait dana-dana yang masuk diperbankan," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kredit Macet

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan paparan dalam acara Dialog Refleksi Akhir Masa Jabatan Anggota MPR, DPR, dan DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Dialog membahas capaian kinerja DPR, MPR, dan DPD periode 2014-2019. (Liputan6.com/JohanTallo)

Mantan Menteri Perindustrian tersebut menambahkan, saat ini kondisi kredit macet perbankan masih terpantau stabil. Namun pemerintah masih akan terus memantau hingga beberapa bulan ke depan.

"Kalau data yang ada dampak tidak immediate situasi masih terus dimonitor beberapa bulan ke depan," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya