Liputan6.com, Jakarta - Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan demo di depan gedung Bursa Efek Indonesia, terkait kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal karyawan PT Indosat Tbk (ISAT). Selain itu, KSPI juga akan membawa Indosat ke ILO.
Said menjelaskan, Indosat tidak memperhatikan hak-hak buruh. Hal tersebut tercermin dengan tidak melibatkan serikat buruh dalam perundingan PHK. Oleh karena itu para buruh pun akan melakukan aksi di bursa efek Indonesia.
Advertisement
Tapi yang memimpin bukan Serikat Pekerja Indosat. Kami, KSPI akan memimpin langsung melakukan aksi demonstrasi di depan itu, sehingga akan menjatuhkan saham Indosat dan internasional," kata Said dalam konferensi pers, di Hotel Mega Proklamasi, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Karena menurutnya dengan melakukan demonstrasi, akan berpengaruh terhadap perkembangan saham Perusahaan Indosat itu sendiri, yang berarti Serikat Pekerja Indosat yang juga merupakan anggota dari KSPI dengan tegas melawan perusahan itu, karena terkait pernyataan yang dilontarkan oleh pihak perusahaan Indosat tidak sesuai dengan fakta sesungguhnya.
Ia pun menilai bahwa manajemen perusahaan Indosat tidak melakukan prosedur PHK secara benar, melainkan mengintimidasi pegawainya sehingga mau tidak mau pegawai menerima pesangon tersebut.
Lanjutnya, menurut keterangan Serikat Pekerja Indosat Roro Dwi Handayani, bahwa bukan hal baru adanya PHK di Indosat, semenjak Qatar Telecom masuk ke Indosat, prosedur PHK itu sesuai, namun menurut Roro PHK yang dilakukan kali ini menurutnya menyalahi aturan.
Kendati begitu, Said sebagai ketua KSPI pun tak tinggal diam, melainkan langsung bertindak langsung, dengan melakukan pertemuan dengan Serikat pekerja Indosat, agar bisa diketahui sumber masalahnya.
"Mungkin hal itu dijelaskan berulang-ulang di PT Indosat ini bukan yang pertama kali PHK yang melibatkan ratusan, bahkan ribuan oang, selama ini hal itu terjadi berdasarkan hasil perundingan dengan sikap pekerja, namun kali ini PHK tersebut tidak dilakukan perundingan dengan bekerja," ujar Said.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Karyawan Indosat yang Kena PHK Dapat Pesangon hingga 70 Bulan Gaji
Sebelumnya, Director & Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo Irsyad Sahroni menyatakan bahwa terdapat 677 karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dari jumlah tersebut, lebih dari 80 persen telah setuju menerima paket kompensasi dan perusahaan juga menjalin kerja sama dengan mitra Managed Service untuk memberi kesempatan bagi yang terdampak agar tetap dapat bekerja di mitra kerja.
Irsyad melanjutkan, sampai saat ini sudah ada sekitar 92 persen karyawan terdampak telah menyetujui menerima paket kompensasi.
Kompensasi yang diterima oleh pegawai Indosat yang terdampak, katanya, jumlahnya pun bervariasi ada yang menerima 14 bulan gaji, 43 bulan gaji, hingga 70 bulan gaji.
"Jadi perusahaan tidak semena-mena menghentikan karyawan. Semua hak-hak sudah kita selesaikan sesuai dengan undang-undang tenaga kerja yang berlaku," kata Irsyad dikutip dari Antara, Kamis (27/2/2020).
Director and Chief Operating Officer Vikram Sinha mengatakan perusahaan percaya langkah ini dapat meningkatkan kinerja Indosat Ooredoo, membantu perusahaan untuk tetap kompetitif di tengah tantangan disrupsi, mengoptimalkan layanan, dan menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.
Untuk diketahui Indosat melakukan pengurangan 677 karyawan sebagai akibat dari kebijakan perseroan melakukan perubahan organisasi.
Dikatakan Irsyad, keputusan PHK tersebut sebetulnya tidak dilakukan secara mendadak tapi sudah melakukan kajian secara menyeluruh seluruh opsi, sehingga pada kesimpulan bahwa Indosat harus mengambil keputusan yang berat tersebut.
"Perusahaan sudah melakukan kajian ini sejak semester kedua tahun lalu, sehingga tidak dilakukan secara mendadak," katanya.
Advertisement