Pemerintah Diminta Bagikan Masker dan Hand Sanitizer Secara Gratis

Buruh juga meminta pemerintah memantau pasokan bahan pokok untuk masyarakat karena virus corona ini.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Mar 2020, 16:45 WIB
Polisi menggerebek pabrik masker ilegal di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (28/2/2020). (Liputan6.com/ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, meminta kepada Pemerintah untuk memberikan masker dan hand sanitizer secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, dia juga meminta pemerintah memantau pasokan bahan pokok untuk masyarakat karena virus corona ini.

“Kepada pemerintah Republik Indonesia khususnya Presiden Joko Widodo untuk memberikan masker secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia, karena sudah mengganggu ekonomi, masker dan hand sanitizer susah dicari di minimarket dan apotek tiba-tiba hilang di pasaran, beberapa kepala daerah menimbun masker ini ada apa?,” kata Said saat konferensi pers, di Hotel Mega proklamasi, Jakarta (5/3/2020).

Oleh karena itu, ia minta untuk memberikan masker dan Hand sanitizer kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya untuk kaum buruh yang sehari-harinya berinteraksi dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) di lingkungan perusahaan. Karena, keadaan saat ini menurutnya sedang tidak aman, bahkan sudah ada peringatan untuk tidak melakukan perjalan ke luar negeri.

Said pun menyarankan agar ada anggaran khusus untuk masker dan Hand sanitizer gratis, dengan menggunakan dana kontingensi, hal itu sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia.

“Negara kita bukan lagi negara miskin, dengan kekuatan ekonomi di tingkat dunia sekarang, maka gratiskan, dan kami mohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk wajib melindungi tumpah darah untuk membagikan ke seluruh rakyat Indonesia, kepada para buruh pabrik, supaya mereka menggunakan masker saat bekerja,” ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Biaya Pengobatan

Liu Huan (kanan), petugas medis dari Provinsi Jiangsu, memasuki sebuah bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Tenaga medis dari seluruh China mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit itu. (Xinhua/Xiao Yijiu)

Selain itu,  ia juga menyarankan agar pemerintah menanggung biaya pengobatan bagi warga Indonesia yang terindikasi virus corona, dengan menggratiskan iuran BPJS.

“Dengan menyuntikkan dana yang disebut dana kontingensi, oleh karena itu kita minta kepada pemerintah BPJS Kesehatan penderita penyakit corona atau aspek yang diduga penyakit, harus ditanggung oleh BPJS walaupun di situ pemerintah mengatakan ditanggung oleh negara, jangan diam saja,” tegasnya.

Karena ia khawatir virus corona itu menyebar, maka pemerintah harus sudah menyiapkan upaya-upaya, agar masyarakat tidak panik, seperti munculnya informasi di media massa bahwa banyak masyarakat yang melakukan aksi borong bahan pokok secara berlebihan.

Lanjutnya, ia pun meminta kepada pemerintah untuk menindak tegas kepada pelaku penimbun bahan pokok, dan bahan kebutuhan lainnya seperti masker dan hand sanitizer, agar pelaku itu jera.

“Kami juga meminta kepada pemerintah, untuk melakukan tindakan hukum yang sekeras-kerasnya kepada para penimbun barang-barang baik masker, bahan pokok ataupun hal-hal lain yang dibutuhkan oleh rakyat, nggak boleh ada orang mengambil keuntungan dibalik satu penderitaan rakyat,” pungkasnya.   

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya