Liputan6.com, Jakarta - Nokia menjalin kemitraan dengan Intel untuk mempercepat pengembangan teknologi 5G.
Kemitraan ini menyusul pengembangan SoC (System on a Chip) Reefshark yang lebih lambat dari ekspektasi perusahaan.
Reefshark merupakan SoC yang memungkinkan satu chip dapat menampung semua sistem komputasi. Oleh sebab itu, SoC ini diharapkan dapat membantu Nokia untuk memproduksi peralatan dengan harga lebih murah.
Baca Juga
Advertisement
"Nokia bekerja dengan banyak mitra untuk mendukung keluarga chipset ReefShark, yang digunakan dalam banyak elemen dasar," kata Nokia dikutip dari Reuters, Jumat (6/3/2020).
Sebelumnya Nokia menyebut telah menggandeng 350 orang insinyur demi mempercepat pengembangan 5G.
Perusahaan asal Finlandia itu mengatakan, dari 350 insinyur itu, 240 di antaranya ditempatkan di unit jaringan mobile. Sementara sisanya ditugaskan di unit yang mengerjakan IC untuk SoC yang mendukung 5G.
Pemain penting
"Memang benar bahwa kami telah mempekerjakan personel pengembangan 5G belakangan ini, tidak hanya di Oulu, tetapi juga di Tampere dan Espoo," kata kepala unit jaringan Nokia Tommi Uitto seperti dikutip dari harian Helsingin Sanomat via Reuters, Jumat (1/11/2019).
Untuk diketahui, di sektor infrastruktur telekomunikasi, Nokia merupakan salah satu pemain penting. Namun, belakangan ini performa Nokia sangat kontras dengan kompetitornya, Ericsson.
Perusahaan Swedia itu pada pekan lalu melampaui ekspektasi pendapatan kuartal dan meningkatkan proyeksi pasar untuk tahun ini dan target penjualannya untuk tahun 2020.
(Why/Ysl)
Advertisement