Liputan6.com, Dublin Virus Corona kini mulai merebak ke benua Eropa, tetapi Pangeran William masih menjalankan aktivitasnya. Salah satunya adalah lawatan selama tiga hari di Irlandia, seperti dilansir dari Time dan CNN, Kamis (5/3/2020).
Pada hari Selasa (3/3/2020) kemarin, Pangeran William sempat berjumpa dan berbincang dengan petugas gawat darurat. Sejumlah video dalam acara kunjungan Pangeran William, mulai tersebar.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya memperlihatkan Pangeran William sempat melemparkan candaan kepada seorang petugas paramedis dari Layanan Ambulans Nasional, Joe Mooney, tentang virus Corona. Dalam guyonannya, ia menduga orang-orang panik dengan virus ini.
"Aku tebak pasti semua orang kayak, 'Aku kena virus Corona, aku sekarat. Dan kamu bilang, 'Enggak, kamu cuma batuk," kata Pangeran William.
Penyebar Virus
Pangeran William juga bercanda, seakan-akan ia menjadi penyebar virus ini.
"Ngomong-ngomong Duke dan Duchess Cambridge menyebarkan virus Corona. Maaf. Kami memonitornya, tolong katakan bila kami harus berhenti," kata dia.
Advertisement
Kritik Pangeran William
Tak hanya itu, Pangeran William juga diketahui sempat mengkritik pemberitaan virus Corona di media yang menurutnya terlalu berlebihan.
"Saat ini kelihatannya hal tentang virus Corona terasa cukup dramatis. Rasanya agak dipanas-panasi ya, oleh media?" kata Pangeran William.
Kritik Pedas
Pernyataan Pangeran William ini rupanya mendapat kritik pedas dari sebagian publik.
"Cuma raja masa depan yang bercanda tentang virus yang membunuh ribuan orang," kata @jhjourno di Twitter.
"Aku mendengar William bercanda dengan paramedis tentang virus Corona. Ini bukan bahan tertawaan. Semua orang yang kutahu sangat khawatir," tutur @kat_sing.
"Aku yakin orang-orang yang kehilangan anggota keluarganya merasa ini cuma berlebihan," tutur @faultynancy.
Advertisement
Virus Corona di Inggris
Sekadar informasi, virus Corona memang telah masuk ke Inggris. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Inggris melaporkan bahwa dari 16 ribu lebih orang yang dites, sebanyak 85 dinyatakan positif terinfeksi virus yang awalnya terdeteksi di Wuhan ini.