Bakal Jadi Ikon Baru Surabaya, Jembatan Joyoboyo Bakal Permudah Akses ke Luar Kota

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, Jembatan Joyoboyo juga akan terkoneksi dengan Terminal Intermoda Joyoboyo

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jun 2020, 15:47 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) mengunjungi Kebun Binatang Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya resmi mulai membangun Jembatan Joyoboyo pada Kamis, (5/3/2020). Pembangunan Jembatan Joyoboyo ini akan mempermudah akses keluar-masuk kota.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menuturkan, perkembangan Surabaya cukup pesat, seakan tidak cukup hanya mengandalkan Jembatan Wonokromo untuk akses masuk dan keluar kota. Apalagi, Jembatan Wonokromo itu diperkirakan dibangun sekitar 50 tahun lalu.

"Oleh karena itu, untuk aksebilitasnya, kita mencoba membangun jembatan ini untuk membantu kelancaran akses, terutama akses keluar-masuk kota,” ujar Risma saat melakukan groundbreaking, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Kamis pekan ini.

Risma menuturkan, Jembatan Joyoboyo ini akan dibangun di sisi Barat Jembatan Wonokromo. Jembatan ini akan menghubungkan Frontage Road (FR) Barat A.Yani melalui Jalan Pulo Tegalsari ke Jalan Joyoboyo.

"Jadi kalau warga mau ke Jalan Mayjend atau Gunungsari bisa langsung lewat sini (Jembatan Joyoboyo). Jadi enggak perlu muter Jalan Diponegoro lagi,” tutur dia.

Ia juga memastikan, jembatan ini akan terkoneksi dengan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) sehingga pengunjung Kebun Binatang Surabaya (KBS) bisa memarkirkan kendaraannya di terminal ini. Hal ini karena terminal tersebut dilengkapi park and ride.

"Bus juga masuk ke sini (TIJ), kemudian penumpang turun, kalau ma uke KBS lewat bawah (terowongan), sehingga enggak ganggu di atas (lalu lintas). Supaya tidak crowded,” tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Biaya Pembangunan dari APBD

Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selain itu, ia juga mengaku tidak mudah membangun jembatan ini. Sebab, seluruh anggarannya ditanggung oleh APBD Kota Surabaya. Oleh karena itu, jembatan ini didesain khusus, sehingga nanti fungsinya tidak hanya jembatan semata, tapi  juga akan menjadi wahana baru untuk warga Kota Surabaya yang ingin berekreasi.  “Jadi, ini bukan hanya sekadar jembatan, tapi juga bisa menjadi salah satu ikon Surabaya untuk berekreasi,” kata dia.

Wahana baru itu bisa dinikmati dan disaksikan dari lantai 5 TIJ yang sampai saat ini masih proses pembangunan juga. Di lantai 5 itu, warga bisa menyaksikan Jembatan Joyoboyo dan bisa menikmati suasana Surabaya, karena didesain khusus untuk menjadi wahana rekreasi. Bahkan, nanti di Jembatan Joyoboyo juga akan ada tempat khusus untuk melihat dan menikmati Surabaya.

"Mudah-mudahan jembatan ini bisa memberikan manfaat untuk warga Kota Surabaya khususnya dan warga lain dari luar Surabaya yang memanfaatkan jembatan ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati menjelaskan Jembatan Joyoboyo itu panjangnya 150 meter dengan lebar 17 meter dan tinggi pilonnya 20 meter. Sedangkan struktur jembatannya dari beton bertulang dan voided slab.

"Nilai kontraknya Rp 39 miliar. Tanggal kontrak 15 Oktober 2019 dan jangka waktunya 420 hari,” kata dia.

Ia menjelaskan, di area jembatan itu nanti akan ada taman dan air mancur yang warna-warni. Bahkan, nanti juga akan ada tempat di tengah-tengah jembatan yang bisa melihat dan menikmati suasana Surabaya. “Targetnya Oktober selesai,” pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya