Waspada, Pedagang Kecil Jadi Sasaran Empuk Rentenir

Para pedagang kecil ini perlu disosialisasikan cara mendapatkan tambahan modal dari jasa keuangan.

Oleh AyoBandung.com diperbarui 09 Mar 2020, 22:00 WIB
Ilustrasi perdagangan batu akik mancanegara

Liputan6.com, Tasikmalaya - Puluhan ribu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Tasikmalaya ternyata rawan menjadi sasaran empuk para rentenir. Hal ini tentunya harus menjadi pemikiran bersama agar tidak banyak yang terjerat.

Sekda Kabupaten Tasikmalaya Mohamad Zen mengatakan, jangan sampai masyarakat berkeinginan tinggi untuk mendapatkan bantuan keuangan tapi tidak mengetahui cara untuk mendapatkan tambahan modal dari jasa keuangan.

"Masyarakat seringkali kesulitan terkait institusi jasa keuangan yang legal dan tidak legal. Itu terbukti dengan masih maraknya praktik penipuan berkedok investasi serta praktik rentenir yang menjerat masyarakat," ujar Zen seusai membuka acara workshop bertajuk 'Mari Melek Keuangan' di kantor Oproom Setda, akhir pekan lalu.

Zen mengungkapkan, pihaknya berharap dunia perbankan melakukan intervensi dengan menggandeng unsur muspika dan pemdes agar tidak ada masyarakat yang terkecoh. Tidak sedikit yang ingin terburu-buru mendapatkan pinjaman, tapi sebetulnya malah menambah sulit.

Padahal, kata Zen, banyak pelaku UMKM memiliki keinginan tinggi untuk mendapatkan bantuan keuangan tapi tidak mengetahui cara untuk mendapatkan tambahan modal dari jasa keuangan. 

Sementara itu, bisnis rentenir itu sangat tidak logis dalam perhitungan perbankan, bahkan bunga pinjaman bisa di atas 10% per bulannya. Sehingga, jika dia mendapatkan jasa keuangan dengan cara yang salah, itu bukan mempermudah dan menyejahterakan malah mempersulit diri bahkan menjerat.

"Kami melakukan kerja sama dengan pihak perbankan, OJK, termasuk dengan media. Pasalnya, jika tanpa sosialisasi yang masif, apa yang diprogramkan atau yang dilaksanakan walaupun baik tidak sampai informasinya," kata Zen.

Sementara itu, Herdis Rosiawan selaku Bisnis Coach BTPN Syariah Jawa Barat mengakui, saat ini masyarakat dipusingkan dengan pencarian modal sehingga akhirnya rentenir memanfaatkan situasi ini. Namun, kehadiran BTPN Syariah di Kabupaten Tasikmalaya bukan untuk memerangi adanya rentenir hanya untuk memberikan solusi kepada masyarakat.

"Kita juga fokus memberikan edukasi kepada masyarakat terutama ibu-ibu yang ingin mendapatkan permodalan," ucapnya.

 

Baca berita menarik lainnya di Ayobandung.com.

Nadiyah Fitriyah / PNJ

 

Simak Video Pilihan Berikut:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya