Liputan6.com, Jakarta Sempat beredar video yang menunjukkan instruksi "mengubah" tisu basah untuk menjadi masker. Hal tersebut muncul di tengah isu melonjaknya harga alat kesehatan tersebut ketika merebaknya virus corona atau COVID-19.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) ikut angkat bicara. Mereka meminta agar masyarakat tidak sembarangan dalam melakukan hal tersebut.
Advertisement
"Tisu basah dipakai masker. Ya kalau belinya masker, pakailah masker," kata Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (6/3/2020).
"Tisu basah kena debu menempel semua. Kan itu basah luar dalam. Kalau sekadar bisa-bisaan, ya bisa, kertas biasa ditempelin juga, tapi kan sebenarnya bukan itu," kata Yuri usai menjelaskan soal perkembangan virus corona pada Selasa pekan ini.
Simak juga Video Menarik Berikut Ini
Jangan Kehilangan Logika Berpikir
Yuri mengatakan, meski berada dalam kondisi semacam ini, masyarakat diminta untuk tetap mengunakan logika dalam menanggapi berbagai mitos yang beredar seputar COVID-19.
"Kita jangan kehilangan logika berpikir kita ya," kata Yuri yang juga juru bicara RI untuk penanganan COVID-19.
Dia mengungkapkan dirinya masih menerima pertanyaan seputar mitos penularan virus corona melalui ponsel yang telah dibantah oleh banyak pihak beberapa waktu yang lalu.
"Masih muncul itu. Saya pikir guyon saja kan. Saya jawab juga guyonan, oh bisa itu. Supaya tidak ketularan rebus saja HP-nya 10 menit saya jamin gak akan ketularan, pasti mati...virusnya dan HP-nya," seloroh Yuri.
Advertisement