Liputan6.com, Jakarta - Sebagai bentuk tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus corona, ahli kesehatan menyarankan untuk mengenakan masker bagi mereka yang sakit seperti batuk dan pilek.
Masker yang sering digunakan oleh masyarakat ialah N95 dan masker bedah. N95 merupakan memiliki filter partikel virus yang lebih baik dibanding dengan masker bedah. Namun, apakah hal tersebut pun bisa bekerja baik untuk anak-anak?
Ketika berbicara tentang anak-anak, sebagai orangtua Anda harus memperhatikan dua faktor penting ketika memilih masker untuk buah hati, yaitu pas dengan wajah dan memberikan kenyamanan.
Baca Juga
Advertisement
Jika anak Anda terus menerus menangis dan memegang wajah saat mengenakan masker, bisa jadi mereka tidak nyaman. Apalagi ketika ia menyentuh wajah tiada henti, hal tersebut malah bisa membuat virus semakin menyebar.
Dilansir dari Asia One, Jumat, 6 Maret 2020, masker umumnya tidak cocok untuk bayi dan balita di bawah usia tiga tahun. Ketika masker dipakai, hal tersebut akan meningkatkan resistensi terhadap pernapasan dan adanya peningkatan kadar karbondioksida di celah yang ada di balik masker.
Hal tersebut bisa membuat terkena hipoventilasi, di mana mereka kesulitan bernapas yang menyebabkan kadar oksigen lebih rendah daripada kadar karbon monoksida dalam darah. Kadar karbondioksida yang lebih tinggi ini bisa berbahaya bagi bayi yang paru-parunya masih kecil.
Sebagian besar masker N95 yang banyak tersedia di pasaran sesuai untuk orang dewasa dan mungkin lebih cocok untuk anak di atas usia 12 tahun.
Untuk anak-anak berusia 7--12 tahun, terdapat masker N95 khusus anak yang menurut sebuah penelitian menunjukan masker ini dapat digunakan dengan aman selama kegiatan fisik rutin seperti membaca di kelas dan naik bus tanpa secara signifikan mengurangi kemampuan mereka untuk bernapas.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Langkah Pencegahan untuk Anak oleh Orang Tua
Jika penggunaan masker tidak dianjurkan, langkah apa yang harus dilakukan orangtua untuk melindungi anak-anak mereka? Pertama, ajari anak Anda teknik mencuci tangan yang baik menggunakan sabun dan air. Jika perlu bantu mereka saat mencuci tangan.
Setelah itu, ajari mereka etika kebersihan berupa saat batuk dan bersin harus ke siku atau tisu. Berikan arahan pula untuk segera membuang kertas tisu setelah mereka menggunakannya dan jangan lupa mencuci tangan.
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah hindari membawa anak kecil dan bayi Anda ke area yang padat seperti pusat perbelanjaan atau pasar. Sebab, hal tersebut bisa meningkatkan kemungkinan penyebaran penyakit menular. (Tri Ayu Lutfiani)
Advertisement