Penerbangan Bali-China Ditutup, AP I Rugi Hingga Rp 48 Miliar

Setidaknya terdapat 35 penerbangan yang dibatalkan per hari di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali akibat Corona.

oleh Athika Rahma diperbarui 06 Mar 2020, 17:30 WIB
Cegah Virus Corona, Bandara Ngurah Rai Lakukan Desinfeksi Fasilitas

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Faik Fahmi menyatakan, penutupan rute penerbangan rute Bali - China berpotensi merugikan perusahaan hingga Rp 48 miliar.

Adapun, kebijakan penutupan tersebut dilakukan sejak merebaknya isu virus Corona yang saat ini sudah positif masuk ke Indonesia.

"Kita sudah hitung loss opportunity Rp 48 miliar, itu hanya dari sisi penerbangan yang dicancel (bisnis aero)," ujar Faik dalam pemaparannya di Jakarta Pusat, Jumat (06/03/2020).

Secara rinci, di salah satu bandara kelolaan AP I yang paling berpengaruh, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, setidaknya terdapat 35 penerbangan yang dibatalkan per harinya, dengan jumlah 6.800 penumpang dari 22 kota termasuk Wuhan.

 

 


Pencegahan

Cegah Virus Corona, Bandara Ngurah Rai Lakukan Desinfeksi Fasilitas

Pihak AP I sendiri telah memastikan penanganan terhadap penyebaran virus Corona berjalan sesuai dengan prosedur. Sebelum turun, penumpang wajib diperiksa dengan thermal scanner dan jika suhu tubuhnya di atas 38 derajat, maka akan langsung diberi tindakan khusus.

Hal ini juga berlaku bagi mereka yang memiliki riwayat bepergian ke negara-negara yang terinfeksi virus Corona.

"Lalu kita juga rutin melakukan disinfektan terutama di area yang paling banyak dikunjungi seperti counter check in, pengambilan bagasi hingga trolley. Hand sanitizer juga dipasang dibeberapa titik," ujar Faik.

Ditambah, petugas bandara diwajibkan menggunakan masker, kacamata pelindung dan sarung tangan, sehingga proteksi AP I dipastikan sudah maksimal.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya