Liputan6.com, Jakarta - Respons cepat pemerintah dalam menyusun Protokol Penanganan Virus Corona (Covid-19) di Indonesia patut diacungi jempol. Pasalnya protokol tersebut menjadi panduan sangat penting bagi masyarakat dalam menjalankan aktivitas keseharian sehingga tidak berdampak kontraproduktif.
Diharapkan agar tidak menyebar luas seperti yang terjadi di beberapa negara. Menurut Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikbud Ade Erlangga Masdiana, protokol tersebut mengantisipasi penularan virus Corona di kalangan kependidikan.
"Protokol tersebut menginstruksikan kepada warga sekolah melakukan cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol, dan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) lainnya seperti: makan jajanan sehat, menggunakan jamban bersih dan sehat, olah raga yang teratur, tidak merokok, membuang sampah pada tempatnya," tuturnya.
Protokol tersebut, kata Ade, juga merekomendasikan untuk selalu membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah secara rutin (minimal satu kali sehari) dengan desinfektan, khususnya handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard, dan fasilitas lain yang sering terpegang oleh tangan dari berbagai orang.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan dalam protokol ini juga mengimbau seluruh warga sekolah untuk tidak berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan, minum dan alat musik tiup yang akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit.
"Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium tangan, berpelukan dan sebagainya," terang Ade.
Praktisi kesehatan dr Sonia Wibisono dan dr Reisa Brotoasmoro merespon positif protokol resmi yang direkomendasikan secara resmi oleh badan kesehatan dunia (WHO) tersebut.
Sonia menyebut protokol dari pemerintah yang baru dikeluarkan itu menyarankan semua tempat umum atau ruang publik, sekolah, tempat hiburan, restoran, stasiun kereta, terminal darat, laut, udara, kendaraan umum untuk selalu memastikan ketersediaan pemakaian alkohol dan antivirus.
"Sebagai dokter dan warga masyarakat yang sangat peduli kepada kesehatan masyarakat, saya mengimbau pakailah selalu LAVME antikuman spray yang baik untuk mencegah infeksi virus," jelas Sonia Wibisono di sela-sela memperingati Internasional Women's Day 2020 di sebuah pusat perbelanjaan Jakarta Selatan, 8 Maret 2020.
Menurut Sonia, segala bentuk antisipasi memang telah dilakukan, namun masyarakat tetap harus berhati-hati, tidak boleh lengah, apalagi sampai menyepelekan. Ingat, virus itu telah membunuh puluhan orang di dunia dan mengancam masyarakat internasional.
Virus Corona ini menyerupai SARS yang juga sempat membuat seluruh jagad dunia gempar beberapa tahun lalu. Untuk mencegah virus tersebut masuk ke dalam lingkungan kita, kantor, rumah, sekolah, tempat umum, sudah barang tentu patut diwaspadai dan dijaga agar keluarga tercinta tidak terdampak lebih buruk.
dr Sonia menjelaskan Corona Virus tahan hingga 2-9 hari di atas meja, gagang pintu, lantai, telpon atau alat perabot rumah tangga dan piranti kerja, keyboard, handphone, dimana pun berada.
"Karena itu tolong lebih intens dan teratur semprot spray LAVME antikuman di ruangan umum, gagang-gagang pintu, lift, mall, ruang rumah, ruang kantor agar virus mati segera," ucap Sonia yang juga selebritis dan influencer ini.
Menurut dr Sonia, alat pelindung kuman dan virus berbasis alkohol bisa menghancurkan lapisan luar corona virus, karena itu bawa selalu clean handsanitizer kemana pun kita berada.
Dari laporan WHO menyebut Virus Corona berukuran besar dengan diameter sel 400-500 mikro. Dan karena alasan ini masker bisa mencegah masuknya virus.
Virus tidak melayang di udara tetapi berada di permukaan darat sehingga tidak ditularkan melalui udara. Coronavirus ketika jatuh di permukaan logam, sifatnya akan hidup 12 jam.
"Jadi mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir cukup baik adalah pilihan rasional dan sebuah keharusan jika tidak beresiko mau tertular," terang Sonia.
Selain itu Virus Corona ketika jatuh di atas kain tetap bisa bertahan 9 jam. Jadi saat mencuci pakaian atau terkena sinar matahari selama dua jam itu pula telah memenuhi tujuan untuk membunuhnya. "Jadi memasukkan alat sterilisasi alkohol ke dalam saku sudah memenuhi tujuan pencegahan," ucapnya.
Kalau virus terpapar pada suhu 26-27 ° C, virus itu akan dimatikan, karena tidak mampu hidup di daerah panas. Juga meminum air panas dan paparan sinar matahari akan membantu mem-bariernya.
Khusus untuk spray penyemprot ruangan LAVME anti kuman, dr Sonia menyarankan produk spray organik antikuman dan penghilang bau bernama LAVME.
"LAVME terbukti dapat membunuh virus dan kuman yang ada di udara. Belum ada penanganan khusus untuk terapi virus ini, namun kita dapat mencegahnya dengan selalu membersihkan tangan kita dengan hand sanitizer dan membersihkan ruangan yang kita tempati dengan spray LAVME antikuman,“tutur Sonia.
Virus ini, ungkap dia, sangat serius, bisa memasuki paru paru dan tubuh melalui tenggorokan. Jangan sampai tenggorokan terasa kering.
"Jika anda biarkan tenggorokan kering dalam 10 menit , dan apabila terpapar virus, maka virus bisa memasuki tenggorokan dan menimbulkan manifestasi. Maka usahakan agar tenggorokan tetap moist dan tetap lembab. Ingat, spray LAVME dapat membuat ruangan bebas bau dan melawan virus yang menyebar di udara ruangan,"jelas Sonia yang pernah menjadi duta Indonesia untuk urusan kesehatan di PBB ini.
Jika memang keadaan mendesak, harus bepergian di airport, sebaiknya gunakan spray LAVme antikuman di meja, pegangan kursi, toilet dan usahakan jangan menyentuh handle bukaan pintu toilet secara langsung.
dr Sonia juga meminta masyarakat menghindari menyentuh hidung, mata dan mulut sebelum cuci tangan. "Yang juga perlu dilakukan adalah meningkatkan imunitas tubuh, dihindari gorengan terlalu banyak, hindari air dingin, makan banyak sayur buah, apabila sedang lelah minum vitamin. Coronavirus menyerupai SARS hanya saja sekarang dengan tipe OC43,"katanya.
Ketaatan terhadap instruksi ini memenuhi tujuan awal mencegah virus secara dini dan seawal mungkin.