Liputan6.com, Jambi - Anggrek Macan (Grammatophyllum speciosum) saat mekar memiliki bunga yang sangat indah. Disebut anggrek macan karena kelopak bunganya bermotif seperti kulit macan. Di Jambi, keberadaan anggrek macan ini sudah semakin sulit ditemui.
Namun tak disangka, jika di Taman Sakat Lebung Panjang, Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muaro Jambi, anggrek macan justru masih sangat mudah ditemui. Bahkan, di taman kecil yang dikelola secara swadaya oleh Adi Ismanto itu, puluhan anggrek macan kini sedang bermekaran cantik.
"Anggrek Macan ini sudah hampir dua bulan mekar, memang sedang musimnya mekar saat peralihan musim panas ke musim hujan," kata Adi Ismanto kepada Liputan6.com, Rabu 4 Maret 2020.
Baca Juga
Advertisement
Di sekeliling rumah Adi itu disulap menjadi taman dan penangkaran anggrek. Di taman itu seluruhnya ditanami beragam jenis anggrek, termasuk anggrek macam yang paling diunggulkan. Anggrek macan merupakan salah satu spesies anggrek yang terbesar di dunia.
Beragam tanaman anggrek oleh Adi, ditanam di pinggir-pinggir kanal dan kolam. Ada sekitar 20 pot anggrek Macan yang sedang mekar. Pagi hari anggrek macan menjadi begitu indah bersamaan dengan embun dan terik mentari pagi.
Bagi kalangan pencinta tanaman hias, anggrek macan sudah sangat dikenal. Anggrek Macan ini memiliki bunga yang cantik dengan ukuran besar. Namun, di tengah kecantikannya itu, anggrek macan sekarang sudah semakin ditemui di habitat liarnya.
"Anggrek Macan ini termasuk paling bandel, di mana posisi bisa hidup. Tapi sekarang juga sulit dijumpai," kata Adi.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Gerakan 1001 Anggrek Macan
Sakat dalam bahasa Melayu artinya anggrek. Sehingga, taman yang dibuat oleh Gerakan Muaro Jambi Bersakat (GMJB) itu diberi nama Taman Sakat Lebung Panjang. Anggrek yang ada di taman ini berasal dari penyelamatan di hutan Pematang Damar, yang mengalami kebakaran hebat tahun 2015 lalu.
Kelompok GMJB yang dikelola secara swadaya itu, juga memiliki gerakan yang diberi nama gerakan 1001 anggrek Macan. Gerakan ini menjadi bagian untuk penyelamatan anggrek Macan.
"Gerakan ini mulai diluncurkan tahun 2017, sekarang jumlahnya sudah ada 500 tanaman anggrek macan. Kalau jumlahnya sudah sampai seribu akan mulai dilepasliarkan ke habitat alaminya," kata Adi.
Tak hanya anggrek Macan, di Taman Sakat itu juga ada beragam anggrek lainnya yang ditanam di sana. Pepohonan langka yang sudah jarang ditemui pun ada di sana, salah satunya pohon Cempunek.
Mumpung anggrek Macan masih mekar, bagi Anda pencinta tanaman hias, jika ke Jambi tak salah berkunjung ke Taman Sakat di Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muaro Jambi. Di taman ini, pengunjung bisa berdonasi atau turut menanam anggrek Macan.
Anggrek yang ditanam donatur, kemudian akan dirawat oleh kelompok GMJB, sampai anggrek tersebut tumbuh dengan baik dan berbunga. Nama donatur juga akan dilekatkan di pot anggrek. Hingga kemudian saat anggrek telah berbunga kita tengok kembali.
Untuk sampai ke Taman Sakat Jambi Tulo itu, dibutuhkan waktu perjalanan sekitar 30 menit perjalanan dari dari Kota Jambi. Di taman ini, pengunjung bisa menikmati sajian kopi tuak atau kopi nira.
Advertisement