Liputan6.com, Jakarta Karoseri bus Adiputro ikut meramaikan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, 5 sampai 8 Maret.
Produk baru pun dihadirkan perusahaan karoseri asal Malang itu. Berupa medium bus, mengambil basis Mercedes-Benz OF-917 Long. Sebuah angkutan yang mampu mengangkut hingga 39 penumpang, punya tampilan baru. Bahkan menurut Sales Associate PT Adiputro Wirasejati, Adi Bagus Kuncoro, wujudnya mendapat facelift dari sebelumnya.
Advertisement
Rupa menjadi bagian yang paling banyak ditransformasi. Tak lagi mengaplikasikan kaca tunggal, tapi sudah double windshield. Konfigurasi ini dimungkinkan dengan menambah palang yang disebut bando. Hasilnya, wajah model terbaru semakin elegan dan mewah, bahkan terkesan bak bus high deck atau dek tinggi.
Kemudian grille dibuat kekinian, dengan dua area terbuka di atas dan bumper. Berpadu apik bersama lampu yang sudah dilengkapi daytime running light (DRL). Kesannya begitu tajam dan eksentrik. Posisi foglamp juga diberikan garis lampu yang membentuk sudut, makin memperkuat aura mewah.
Sisi bodi juga mendapat ubahan. Rumah kaca spion gayanya mengikuti model bus besar. Modelnya menggantung dan memanjang ke depan. Bukan cuma menempel di samping. Ini seolah melengkapi garis bodi di pinggiran atap atau yang disebut selendang. Bentuk semacam ini dinamakan gaya Voyager.
Desain Kabin Masih Sama
Tak ada ubahan berarti di dalam kabin, alias Adiputro masih mengaplikasikan desain sebelumnya. Walau begitu, terdapat sentuhan berupa karpet dengan material lebih berkualitas. "Dalam masih lama, dasbor sedikit ada penyesuaian," jelasnya di Jakarta.
Untuk model yang dipamerkan di GIICOMVEC 2020, spesifikasi lengkap dalamannya seperti ini. Fitur hiburan dibenamkan sistem video berupa TV LED 32 inci dan 22 inci. Ini dipadukan perangkat audio, berupa DVD Player Double DIN, yang diperkuat 2 set speaker, power, subwoofer, mic, dan preamplifier. Sementara, fitur keselamatan tambahan diselipkan safety hammer dan pemadam kebakaran.
Bagi konsumen yang tertarik, Adiputro membanderol pembuatan bodi medium bus terbarunya di angka Rp 437,5 juta. Belum termasuk bagian interior, karena harga bisa bervariasi sesuai permintaan pelanggan. Biaya bodi itu pun juga tak mencakup sasis. Walau dikenalkan di GIICOMVEC 2020, model terkini sudah mendapat respons positif. Beberapa Perusahaan Otobus (PO), seperti dari Bali dan Bandung.
"Estimasi kalau semuanya atau full set, tidak termasuk basis ya. Biasanya bisa sampai Rp 800 jutaan," tutup Adi Bagus Kuncoro.
Sumber: Oto.com
Advertisement
Untuk Pertama Kali, PO SAN Percayakan Pembuatan Bus ke Adiputro
PT SAN Putra Sejahtera, yang dikenal dengan Perusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (PO SAN) menerima empat bus Jetbus 3 Voyager karoseri dari PT. Adiputro Wirasejati (Adiputro). Kerja sama ini menjadi bagian untuk pengembangkan produk Karoseri Adiputro sekaligus meningkatkan kualitas layanan PO SAN untuk pelanggan. Ini adalah pertama kali oleh PO SAN membuat bus di Karoseri Adiputro, dalam 30 tahun perjalanan sejarah mereka
Penyerahan simbolis dilakukan oleh Managing Director PT. Adiputro Wirasejati (Karoseri Adiputro) David Jethrokusumo kepada Komisaris Utama/Founder PT. SAN Putra Sejahtera H. Hasanuddin Adnan, juga oleh Direktur PT. Adiputro Wirasejati (Adiputro). Eric Jethrokusumo kepada Direktur Utama PT. SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan, di booth Adiputro dalam ajang GAIKINDO Indonesia International Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020, di Jakarta Convention Center, Jumat (6/3/2020).
Empat bus yang selesai dibuat di Karoseri Adiputro ini akan menjadi armada bus yang menyusuri perjalanan jauh Sumatera-Jawa sepanjang 4.000 km dalam tiga hari perjalanan. Kekuatan dan ketahanan produk Karoseri Adiputro diuji di medan operasional yang berat.
Direktur Utama PT SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan mengatakan manajemen PO SAN menggunakan Karoseri Adiputro karena ingin menambah model dan varian sekaligus menggali pengalaman baru karoseri bus yang ada di Indonesia.
"Medan jalan yang dilalui dan operasional PO SAN menuntut adanya hal teknis yang spesifik pada karoserinya. Oleh karena itu ketika kami bertemu dengan Adiputro dan mereka menyanggupinya, kami pun sepakat untuk bekerja sama," pungkas Sani.