Efek Virus Corona, Apple Minta 12.000 Karyawan Kerja dari Rumah

Apple menyarankan karyawannya untuk bekerja secara remote dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.

oleh Iskandar diperbarui 07 Mar 2020, 15:43 WIB
Warga berjalan melewati Apple Store yang tutup di Beijing, China, Selasa (4/2/2020. Belum diketahui bagaimana nasib Apple Store lainnya yang sudah ditutup sejak 1 Februari lalu lantaran wabah virus corona. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Google, Microsoft, Twitter, dan Facebook, kini Apple juga menyarankan karyawannya untuk bekerja secara remote dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona.

Hal ini disampaikan Apple melalui memo internal perusahaan, yang mengimbau 12.000 karyawannya di Apple Park, Cupertino, California, AS agar bekerja dari rumah. Demikian seperti dikutip dari laman New York Post, Sabtu (7/3/2020).

Imbauan ini datang di tengah 20 kasus positif corona di Santa Clara County. Pejabat setempat sebelumnya meminta sejumlah perusahaan besar membatasi karyawannya untuk saling berkomunikasi jarak dekat.

Namun, belum diketahui berapa jumlah karyawan Apple yang mengikuti anjuran perusahaan.

Di sisi lain, Apple menginformasi pasokan iPhone pengganti mengalami kendala dalam beberapa minggu ke depan gara-gara virus corona.

Perusahaan memberikan informasi ini ke pegawai bidang perbaikan di toko Apple. Demikian menurut seorang pegawai Apple Store, seperti dilaporkan Bloomberg.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Kekurangan Komponen

Ilustrasi: Selain menjadi toko ritel pertama di Asia Tenggara, Apple Store ini juga menjadi toko pertama yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan (sumber : bgr.com)

Mengutip laman The Verge, Kamis (5/3/2020), kekurangan komponen dan iPhone pengganti ini merupakan salah satu dampak dari virus corona yang kini mewabah di Amerika Serikat dan dunia.

Terlalu banyak efek virus corona terhadap industri teknologi, termasuk mempengaruhi pasokan produk-produk iPhone.

Bloomberg juga menyebut, lini produksi iPhone 11 dan iPad Pro juga mengalami kekurangan juga.

Sebelumnya, Apple telah melaporkan ke investor kalau perusahaan kemungkinan tidak bisa mencapai target pendapatan yang ditentukan untuk kuartal kedua 2020.


Pasokan iPhone Terganggu Gara-Gara Virus Corona

Pengunjung mencoba iPhone XR saat peluncuran produk baru Apple di Apple Headquarters, Cupertino, California (12/9). iPhone XR dapat dipesan per 19 Oktober di beberapa negara dan mulai tersedia pada 26 Oktober 2018. (AP Photo/Marcio Jose Sanchez)

CEO Apple Tim Cook bahkan sudah mengatakan, pasokan iPhone kemungkinan bakal terganggu.

Namun, belum jelas virus corona ini bakal mengganggu iPhone pengganti atau komponen yang dipakai dalam perbaikan iPhone.

Bagi konsumen yang ada di Amerika, jika perangkat mereka mengalami kerusakan berat dan ada komponen yang harus diganti, kemungkinan akan lebih lambat mendapatkan komponen itu dibandingkan sebelumnya.

Bahkan, dilaporkan ketersediaan komponen atau iPhone pengganti baru ada dalam dua atau empat minggu lagi.

(Isk/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya