Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi berbicara wawasan kebangsaan dan penguatan Identitas keislaman di hadapan para santri dan pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta.
Menurut dia, kebangsaan dan penguatan identitas keislaman sudah tumbuh sebelum Indonesia merdeka dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan.
Advertisement
"Indonesia tidak pernah memisahkan syariat Islam dan identitas kebangsaan sejak sebelum Indonesia Merdeka," kata Fachrul saat membuka Lomba Dakwah Haji dan Lomba Cerdas Tangkas Haji dan Umrah, Sabtu (7/3/2020).
Bahasan tersebut diungkap Menag saat mengunjungi Arab Saudi beberapa waktu lalu. Arab Saudi tengah manggaungkan proyek terbesarnya yaitu Visi 2030. Pada visi tersebut, wawasan kebangsaan dan penguatan identitas keislaman menjadi salah satu poin yang dibicarakan dengan Kementerian Haji Pemerintah Arab Saudi.
"Dua bulan yang lalu saya ke Saudi Arabia diskusi tentang haji dengan Menteri Haji Saudi Arabia selesai diskusi Haji, dia mengatakan begini ke saya, Jenderal satu jam lagi saya akan mengadakan jamuan makan untuk Anda, masih ada waktu 1 jam. Apakah Anda bersedia mendengarkan Visi Saudi Arabia 2030? Saya bilang, saya senang sekali," ujar Fachrul.
Menteri Haji Arab Saudi Muhammad Saleh Banten menjelaskan apa visi Arab Saudi di tahun 2030. Salah satunya ingin menyatukan identitas keislaman dan wawasan kebangsaan.
"Dalam hati saya, wawasan kebangsaan dan penguatan identitas keislaman sudah ada sejak Indonesia sebelum merdeka," ungkap Fachrul Razi.
Menurut dia, pondok pesantren merupakan lembaga yang mempunyai wawasan kebangsaan dan identitas keislaman yang terdepan.
"Sebagai lembaga terdepan, pondok pesantren merupakan lembaga yang tidak terpisahkan dari pendidikan kebangsaan dan identitas keislaman," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Diapresiasi Pimpinan Ponpes
Sementara itu, Pimpinan Ponpes Darunnajah KH Sofwan Manaf mengapresiasi langkah Forum Komunikasi Alumni Petugas Haji Indonesia (FKAPHI) yang telah mempercayai Ponpes Darunnajah sebagai tempat untuk menyelenggarakan Lomba Dakwah dan Cerdas Tangkas Haji dan Umrah ini.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada FKAPHI karena telah mempercayai Darunnajah sebagai tempat pelakasanaan lomba ini," kata Sofwan.
Pada kesempatan yang sama Ketua Umum Pengurus Besar (PB) FKAPHI Mahmudi Affan Rangkuti mengatakan, para peserta lomba dakwah haji ini berjumlah 27 orang. Mereka berasal dari guru, ustadz/ustadzah, mahasiswa dan masyarakat umum.
Sedangkan peserta lomba cerdas tangkas haji dan umrah berjumlah 22 regu yang berasal dari siswa/i SMA/MAN atau sederajat.
Maksud dan tujuan diadakanya kegiatan ini, kata Affan, adalah untuk mendekatkan materi manasik haji dan umrah kepada masyarakat luas. Meliputi mereka yang sudah mendaftar haji dan umrah, yang sedang menabung untuk mendaftar haji dan umrah, serta mereka yang baru dan akan mendaftar hajinya.
"Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk mendekatkan materi manasik haji dan umrah kepada masyarakat luas meliputi mereka yang sudah mendaftar haji dan umrah yang sedang menabung untuk mendaftar haji dan umrah dan mereka yang baru dan akan mendaftar hajinya," jelas Affan.
Advertisement