Virus Corona Tak Hentikan Industri Produksi Film Porno

Meski virus corona telah membunuh 3.497 jiwa, namun sepertinya tidak menghentikan sejumlah situs porno memposting lusinan video.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 07 Mar 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi situs porno (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Meski virus corona telah membunuh 3.497 jiwa, namun sepertinya tidak menghentikan sejumlah situs porno memposting lusinan video.

Seperti dilansir the Irish Sun, sejumlah industri film porno bahkan menampilkan sejumlah aktor dan aktrisnya mengenakan hazmat (pakaian pelindung), lengkap dengan masker.

"Saya pikir orang-orang tertarik dengan tema porno COVID-19, sama halnya dengan orang yang takut terhadap bayangan mereka yang berkaitan dengan film horor," ujar Spicy, salah seorang dari duo porno (Spicy x Rice)

"Kami mencari segala hal yang menghidupi kami. COVID-19 adalah suatu hal yang membawa ketakutan dan misteri bagi kebanyakan orang di seluruh dunia saat ini." ujarnya.

"Anda harus bisa merasakan sesuatu, dan yang bisa memperbaiki perasaaan Anda menjadi lebih baik daripada krisis global yang sedang kita hadapi," katanya lagi.

Spicy x Rice telah membintangi beberapa video coronavirus. Pasangan ini masih disensor bahkan jika mereka melakukannya untuk meningkatkan kewaspadaan virus ini.

"Kami pikir kami akan menggunakan film porno sebagai kesempatan untuk mendapat informasi yang logis dalam kemasan komik termasuk membuat orang tertarik dan mengurangi beberapa adegan yang dilarang," ujar Spice, mengutip Vice.

Sedikitnya ada 112 video porno terkait coronavirus. Ia mengakui bahwa coronavirus memberi dampak tragis ke orang-orang. "Namun kami tidak ingin menistakan mereka dengan membuatnya terlalu nyata. Kami juga mengharapkan videonya dapat mengubah stigma orang-orang terkait coronavirus."

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Tidak ada bukti penularan virus melalui seks

Ilustrasi video porno. (Foto: iStockphoto)

Dr. Alon Vaisman, dokter pengendalian infeksi dan dokter penyakit menular di Toronto's University Health Network mengatakan, tidak ada banyak bukti bahwa virus ditularkan melalui kontak langsung, "seperti melalui seks," katanya, mengutip GlobalNewsCanada.

"Sepertinya akan sangat tidak mungkin (menular lewat seks), karena sebagian besar virus hanya dapat menginfeksi saluran pernapasan. Sehingga kemungkinan tidak akan menular melalui saluran genital," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya