Liputan6.com, Birmingham - Bagus Kahfi harus menepi selama delapan bulan setelah mengalami cedera patah pergelangan kaki kiri ketika membela Garuda Select, Selasa (3/3/2020) di Inggris.
Penyerang Timnas Indonesia U-19 itu pun kemungkinan besar akan absen di Piala AFC U-19 2020 di Uzbekistan. Sebab, Piala AFC U-19 2020 akan digelar Oktober nanti atau tujuh bulan lagi.
Advertisement
Waktu yang dibutuhkan Bagus Kahfi agar bisa bermain di turnamen tersebut tidak cukup apabila berdasarkan keterangan Garuda Select bahwa masa pemulihan pemain berusia 18 tahun itu memakan waktu delapan bulan.
Cedera Bagus Kahfi lebih parah dari perkiraan awal. Pemain dengan nama lengkap Amiruddin Bagus Kahfi Al-Fikri. mengalami cedera di bagian pergelangan kaki, ligamen, dan fibula di kaki kiri.
Bagus Kahfi sendiri telah sukses menjalani operasi di Inggris dan ditangani oleh dokter-dokter pengalaman yang sebelumnya pernah merawat pemain-pemain top seperti Wayne Rooney, David Beckham, hingga Virgil van Dijk.
Setelah menjalani operasi, tim dokter merasa optimistis dengan Bagus Kahfi. Program Garuda Select berkomitmen untuk menanggung semua biaya perawatan dan rehabilitasi pemain kelahiran Magelang, Jawa Tengah ini.
Bagus Kahfi mengalami cedera patah pergelangan kaki ketika menjalani laga uji coba Garuda Select melawan Reading U-18, yang berakhir dengan skor 2-2 pada Selasa (3/3/2020) malam WIB. Sebelum patah engkel, Bagus Kahfi mencetak dua gol ke gawang Reading U-18.
Salah Posisi
Bagus Kahfi mengalami cedera parah usai berduel udara dengan pemain Reading U-18, Michael Stickland. Ketika terjatuh, Bagus Kahfi mengerang kesakitan karena salah posisi mendarat.
"Bukan hanya program pemulihan cedera fisik yang harus diperhatikan, tapi juga pemulihan secara psikis. Terkadang ada pemain yang drop setelah cedera patah kaki pertamanya, karena merasakan trauma," terang Sport Physiotherapist Timnas Indonesia, Asep Azis saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Potensi Trauma
"Pemain mungkin masih teringat rasa sakitnya saat cedera itu terjadi, jadi muncul trauma saat berada di lapangan. Ada pemain yang sesungguhnya sudah pulih dari cedera secara fisik, tapi psikisnya drop dan tidak bisa kembali ke performa terbaiknya," ungkap Asep Azis.
Saksikan video pilihan di bawah ini