Dampak Virus Corona, GMF Aero Asia Tingkatkan Permintaan Perawatan Pesawat

Pemerintah menerapkan karantina bagi Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang baru kembali bekerja ke Indonesia.

oleh Liputan6.com pada 07 Mar 2020, 22:59 WIB
Garuda Maintenance Facility. (Foto: GMF)

Liputan6.com, Jakarta Dampak wabah virus corona dan penutupan penerbangan ke negara yang ditemukan banyak kasus corona membuat beberapa maskapai internasional mengalihkan perawatan armadanya. PT GMF AeroAsia Tbk sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perawatan dan perbaikan pesawat terbang menjadi salah satu pilihan maskapai internasional.

Direktur Utama GMF Tazar Marta Kurniawan dalam acara temu media di Hanggar GMF, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang mengungkapkan pihaknya mendapat limpahan permintaan perawatan pesawat dari sejumlah maskapai internasional.

Disebutkan olehnya sejumlah maskapai yang semula merawat pesawatnya di Negeri Tirai Bambu melakukan perubahan rencana. Kebutuhan perawatan pesawat tidak bisa ditunda, seperti airframe maintenance.

"Maksudnya, banyak costumer kita yang juga airframe-nya dimaintenance selain di GMF, juga dinegara lain, sebut saja Cina, Korea Selatan, berpeluang pindah ke negara terdekat," katanya, Jumat (6/3/2020).

Lalu, karena kedua negara tersebut secara operasional airframe maintenancenya ditutup sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan, maka berpeluang pindah ke GMF.

Tazar Marta menyebutkan sudah ada 3 airframe yang dijadwalkan akan melakukan paket perawatan pesawat ke GMF.

"Masih milik costumer tetap, tapi tadi, biasanya dia ke negara tetangga, karena ditutup, maka GMF jadi alternatif utama untuk melakukan maintenance," tutur Tazar.

"Hingga bulan kedua di tahun 2020, GMF telah mengantongi order untuk 35 proyek Aircraft Redelivery, di mana angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2019," ujar Tazar.

Dengan wabah virus corona yang masih merebak dan pembatasan penerbangan dari dan ke China yang masih berlangsung, Tazar memprediksi akan ada kenaikan jumlah maskapai asing atau di luar Garuda Indonesia Group akan memenuhi hangar GMF.

Bila pada Desember 2019 itu dihitung komposisi perbandingannya 71 persen adalah costumer internasional, maka tahun ini dimungkinkan naik menjadi 85 persen.

"Kita harapkan porsinya lebih besar lagi. Bisa, 85 persen," katanya.

 


Upaya Pencegahan Virus Corona oleh GMF

Tazar Marta juga mengemukakan bahwa GMF turut aktif menjaga agar wabah virus corona tidak meluas di Indonesia. Salah satu langkah GMF adalah melakukan disinfeksi terhadap berbagai pesawat yang dirawat dan masuk hanggar GMF.

Tazar menegaskan pihaknya juga tidak membebani biaya yang tinggi untuk proses disinfeksi ini. Yakni Rp 500 ribu untuk pesawat ukuran kecil, serta Rp 1 juta untuk ukuran besar.

Petugas GMF AeroAsia menyemprot cairan desinfektan ke kabin pesawat. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi penyebaran virus Corona di Indonesia. (Pramita Tristiawati/Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya