Pemerintah Masih Lacak Orang-Orang yang Kontak Dekat ke 2 Pasien Baru Positif Corona

Pemerintah belum memastikan berapa orang yang termasuk dalam kontak dekat dua pasien baru terkait virus Corona di Indonesia itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mar 2020, 20:20 WIB
Petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengenakan pakaian pelindung khusus saat menangani pasien yang diduga terinfeksi Corona di Gedung Mawar RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta, Senin (2/3/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah masih melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan dua pasien baru positif virus Corona.

"Penelusuran ini untuk mencegah penyebaran lebih luas virus COVID-19 di masyarakat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dilandir Antara, Sabtu (7/3/2020).

Dia mengatakan, sumber penularan utama dari virus Corona adalah manusia yang positif terjangkit. Hal itu karena medium penularan virus ini adalah "droplet" atau air liur atau dahak yang terpercik dari orang yang terinfeksi.

"Kami telusuri, selama ini pasien positif ke mana saja, siapa yang kontak dekat dengan dia. Bisa siapa saja, karena penularan terjadi di jarak dekat pada saat ada 'droplet' dari batuk, bersin dari orang positif," ujarnya.

Ia belum memastikan berapa orang yang termasuk dalam kontak dekat dua pasien baru terkait virus Corona di Indonesia itu.

Dia menegaskan, pemerintah merahasiakan identitas pasien 3 dan 4 sesuai etika medis dan ketentuan yang berlaku di standar kesehatan internasional.

Selain penelusuran kontak pasien 3 dan 4 Corona, pemerintah terus melacak pihak-pihak yang melakukan kontak dekat dengan pasien 1 dan 2.

"Untuk kasus 1 juga masih dicari apakah dia punya subklaster, misalnya kontak langsung dengan kasus pasien 1 yang positif dan apa ada orang lain yang kontak tanpa melalui pasien 1," katanya.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Dibantu BIN dan Polri

Mekanisme penelusuran yang dilakukan, katanya, sama seperti yang sebelumnya. Kementerian Kesehatan dengan bantuan kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien virus Corona.

Awalnya, pemerintah menelusuri sebanyak 80 orang yang diduga melakukan kontak dengan 2 pasien awal covid-19. Jumlah itu kemudian mengerucut menjadi tujuh orang yang melakukan kontak dekat sehingga menjadi "suspect" (terduga) Corona. Dua orang di antaranya positif covid-19 sehingga menjadi pasien nomor 3 dan 4.

Hingga Sabtu siang ini, empat orang telah terkonfirmasi terinfeksi virus COVID-19 di dalam negeri. Sedangkan "suspect" sebanyak 11 orang. Ini termasuk satu awak kapal pesiar Diamond Princess dan satu orang di Bandung, Jawa Barat.

 


Kondisi Terkini

Petugas karantina membenarkan kamera termografi ekstra untuk memantau para pelancong dari Wuhan China dan kota-kota lain di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Yurianto juga melaporkan bahwa kondisi kesehatan keempat pasien COVID-19 terus membaik. Pasien 1 dan 2 tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika hasil laboratorium menunjukkan pasien 1 dan 2 negatif, maka mereka akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso.

"Yang kasus nomor satu dan dua tinggal pemeriksaan lab, kalau sudah negatif akan dipulangkan," katanya.

Sementara untuk kasus 3 dan 4, kata dia, pasien sudah tak mengalami panas dan pilek serta batuknya sudah berkurang. Ia mengatakan perawatan akan terus dilakukan dan diharapkan kasus 3 dan kasus 4 tersebut akan membaik.

"Sementara kasus 3 dan 4 yang baru kita sama-sama sampaikan kembali sekarang ini sudah tidak panas lagi. Pilek juga sudah tidak terlalu parah juga sudah jarang-jarang batuk juga berkurang. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut dua orang terakhir ini tiga dan empat akan menjadi baik," ujar demikian Achmad Yurianto.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya