Liputan6.com, Jakarta Perusahaan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membuka peluang bagi yang berminat menjadi bagian perusahaan. Lowongan kerja yang berbalut Management Trainee ini dibuka untuk Susi Air dan Marine Group.
Informasi lowongan kerja ini diposting langsung mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti melalui laman instagramnya @susipudjiastuti115.
Advertisement
Artikel tentang lowongan kerja ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Minggu (8/3/2020).
1. Siapa Minat, Perusahaan Susi Pudjiastuti Buka Lowongan Kerja buat Semua Jurusan
Bagi yang sedang mencari pekerjaan, terbuka lowongan pekerjaan di Maskapai Penerbangan Susi Air. Perusahaan akan menempatkan pekerja yang diterima pada beberapa daerah di seluruh Indonesia.
Informasi lowongan kerja ini diposting langsung mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti melalui laman instagramnya @susipudjiastuti115, seperti dikutip, Sabtu (7/3/2020).
Lowongan kerja yang berbalut Management Trainee ini dibuka untuk Susi Air dan Marine Group. Lowongan dibuka untuk lulusan Strata 1, Diploma, Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk semua jurusan.
2. Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp 842 Ribu per Gram
Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam kembali mencetak rekor di tahun ini. Kini harga emas Antam dipatok naik Rp 5.000 per gram menjadi Rp 842 ribu per gram. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas Antam di angka Rp 837 ribu per gram.
Harga buyback emas Antam juga naik Rp 5.000 menjadi Rp 765 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 765 ribu per gram.
Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 07.05 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.
3. Keluh Kesah Pengusaha yang Bisnisnya Terdampak Virus Corona
Pengusaha mengeluhkan bisnisnya yang kian terganggu wabah Virus Corona. Pengusaha yang berkeluh kesah berasal dari sektor pariwisata dan pemilik usaha dengan bahan baku impor.
"Data kami, yang terdampak pariwisata dan pengusaha yang bahan bakunya impor," kata Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Eka Sastra dalam satu diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Eka menuturkan, jika saat ini kondisi sektor pariwisata sudah lesu. Sementara dari sisi aktivitas impor, terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku produksi. Begitu juga dengan ekspor yang tertahan di beberapa titik.
Mengatasi ini, pengusaha akhirnya mencari pasar ekspor baru ke negara-negara tradisional yang tak terdampak Virus Corona.
Tak hanya itu, beberapa kerja sama perdagangan dengan negara yang terkena suspect covid-19 seperti China, Jepang dan Korea ikut terganggu. Bahkan terpaksa melakukan penundaan transaksi.
Advertisement