Serie A Bakal Berhenti Andai Ada Pemain Positif Terkena Virus Corona

FIGC, PSSI-nya Italia, tidak main-main dalam pencegahan virus corona. Liga Italia Serie A akan dihentikan jika ada pemain terkena corona.

oleh Gregah Nurikhsani diperbarui 08 Mar 2020, 07:30 WIB
Warga mengenakan masker berjalan masuk ke sebuah stasiun kereta bawah tanah di Milan, Italia (24/2/2020). enam orang meninggal dan 222 lainnya teruji positif infeksi COVID-19 di Italia. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Roma- Presiden FIGC, Gabirele Gravina mengaku akan menskorsing Liga Italia Serie A jika ada satu saja pemain yang positif terkena virus corona. Italia saat ini menjadi negara Eropa yang paling parah terkena dampak penyakit dari China itu.

Hingga berita ini turun, tercatat ada 4.634 pasien yang positif menderita virus corona. Jumlah kematian pun bertambah menjadi 197 korban jiwa.

Liga Italia Serie A dan kegiatan olahraga lain di sana sudah dihentikan hingga 3 April. FIGC pun mengatakan siap menghentikan Serie A secara total jika ditemukan ada satu pesepak bola positif mengidap virus corona.

"Jika ada satu saja pemain Liga Italia Serie A positif virus corona, maka kami akan menghentikan kompetisi," kata Gravina.

Gravina mengatakan, langkah itu merupakan satu opsi terbaik. Menurutnya, kesehatan publik bukan sesuatu yang bisa ditawar dengan apa pun juga.

"Kami harus realistis dalam situasi seperti ini. Kesehatan publik dan atlet sangatlah penting, maka kami harus menemukan prosedur terbaik. Baru setelah itu, kami akan pikirkan dampaknya buat kompetisi tersebut," katanya lagi.

Video


Laga Tanpa Penonton Saja Tidak Cukup

Suasana pertandingan Inter Milan dan Ludogorets yang tanpa penonton di Stadion San Siro, Milan, Italia (27/2/2020). Akibat virus COVID-19 yang sedang mewabawah, pertandingan leg kedua babak 32 besar Liga Europa UEFA antara Inter Milan melawan Ludogorets dimainkan tanpa.(Emilio Andreoli, UEFA via AP)

Sebanyak enam pertandingan pekan keenam sudah diundur dan baru akan dipertandingkan pada akhir pekan ini. Gravina lantas beropini bahwa sebetulnya laga tanpa penonton saja tidaklah cukup.

"Bermain tertutup bukan jawaban, tapi melihat para Presiden klub berargumen mengenai untung rugi sungguh menyedihkan, ini tidak menggambarkan sepak bola Italia," papar Gravina.

"Mereka yang berpikiran seperti itu akan merusak sistem keolahragaan di negara ini," katanya memungkasi.

Sumber: Football Italia

Disadur dari Bola.com (penulis Gregah Nurikhsani, Publshed 8/3/2020)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya