Liputan6.com, Cirebon Mengecek kesiapan penanganan Virus Corona (COVID-19), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengunjungi RSUD Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Muhadjir melihat ketersediaan fasilitas yang mendukung perawatan pasien yang memiliki riwayat, suspek maupun positif Corona.
Fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit dalam kondisi yang bagus dan memiliki kesiapan faskes yang memadai. Muhadjir menilai, ruang isolasi rumah sakit rujukan utama di Jawa Barat tersebut sudah siap menangani COVID-19.
Advertisement
“Dari hasil kunjungan, saya dapat melihat, secara umum sudah bagus fasilitasnya. Karena tersedia juga ruangan bertekanan negatif yang digunakan untuk isolasi pasien. Ada juga ruang ICU bagi pasien COVID-19,“ kata Muhadjir saat berkunjung ke RSUD Gunung Jati, Cirebon, kemarin (7/3/2020).
Melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, ketersediaan alat perlindungan diri (APD) di RSUD Gunung Jati juga mencukupi. Dokter dan tenaga kesehatan dapat melengkapi diri dengan APD tatkala merawat pasien yang suspek dan positif COVID-19.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Fasilitas di Ruang Isolasi
Di dalam ruang isolasi RSUD Gunung Jati, dilengkapi sejumlah fasilitas. Sebut saja CCTV untuk memantau pasien, monitor, alat tekanan darah, alat pendeteksi detak nadi, saturasi oksigen, alat respirasi, dan alat pendeteksi suhu.
Jika pasien mengalami sesak napas, sudah tersedia satu unit alat bantu napas (ventilator).
CCTV untuk memantau pasien dari luar ruangan. Selama 24 jam, kami bisa mengawasi dan melihat secara langsung pasien.Seluruh tim medis juga disiapsiagakan.
Sampai saat ini, ada tiga dokter spesialis paru-paru, yang siap memberikan penanganan dan perawatan terhadap pasien suspect atau paisen positif virus corona.
Advertisement
Pernah Rawat Pasien dari Hubei
Muhadjir melanjutkan, RSUD Gunung Jati tidak hanya untuk penanganan COVID-19 di kota dan Kabupaten Cirebon, tapi bertanggung jawab terhadap 5 kabupaten/kota lainnya, seperti Majalengka, Indramayu, dan Kuningan. Artinya, rujukan ke RSUD Gunung Jati datang dari kota/kabupaten tersebut.
Direktur Utama RS Gunung Jati Ismail Jamaludin menyampaikan, ada satu orang pasien warga negara asing (WNA) dari Hubei, Tiongkok yang pernah dirawat di RSUD Gunung Jati. Pada waktu itu, status pasien adalah pasien dalam pengawasan (PDP).
"Pasien telah dilakukan pemeriksaan PCR di laboratorium penyakit infeksi, puslitbang biomedis TKD Kesehatan di Jakarta. Hasilnya negatif COVID-19. WNA itu sudah dipulangkan. Dia datang ke Cirebon untuk belajar tari topeng," ujar Ismail kepada Muhadjir.
Turut mendampingi kunjungan di antaranya, Bupati Cirebon Imron Rosyadi, Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon Khaerul Wahidin.