Dampak Virus Corona, Asosiasi Pemain Tuntut Liga Italia Dihentikan

Presiden Asosiasi Pemain Italia, Damiano Tommasi, menyerukan penangguhan total semua pertandingan sepakbola di Italia setelah diperpanjangnya masa batasan virus corona.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 08 Mar 2020, 15:30 WIB
Presiden Asosiasi Pemain Italia, Damiano Tommasi (Ist)

Liputan6.com, Milan - Presiden Asosiasi Pemain Italia, Damiano Tommasi, menyerukan penangguhan total semua pertandingan sepakbola di Italia setelah diperpanjangnya masa batasan virus corona.

Di situs AIC (Asosiasi Pemain Italia), Tommasi mengatakan sebelumnya bahwa para pemain khawatir dengan kurangnya perlindungan yang mereka terima selama merebaknya virus corona di Italia.

Seperti dilansir Football Italia, Kota Lombardy akan ditutup bersama dengan beberapa kota di wilayah utara Italia lainnya. Kota Lombardy merupakan pusat penyebaran virus corona paling parah di Italia.

Penutupan tersebut berarti melarang perjalanan dari atau ke daerah-daerah tersebut, kecuali untuk keadaan yang darurat atau komitmen kerja yang tidak dapat dihindari.

Ini juga mencakup pertandingan sepak bola, yang dianggap sebagai komitmen kerja yang tidak dapat dihindari, tetapi kebijakan itu telah membuat asosiasi pemain Italia geram.


Hentikan Liga

Suami istri bersiap selfie di kota Duomo, Milan, Italia, Kamis (27/2/2020). Kementerian Kesehatan Italia, hingga Rabu 4 Maret, mencatat ada 3.089 orang yang terinfeksi Virus Corona COVID-19. Rinciannya, 2.706 kasus positif, 107 orang meninggal dunia, dan 276 orang sembuh. (AP Photo/Luca Bruno)

“Mari kita hentikan liga !! Apakah kita membutuhkan yang lain? Hentikan sepak bola !! ” tulis Tommasi di akun Twitter pribadinya dengan menambahkan tagar #healthcomesfirst.

Semua pertandingan Liga Italia di segala divisi akan berlangsung tertutup atau tanpa penonton sampai setidaknya 3 April 2020. Penyebaran virus corona masih belum bisa dikendalikan di Italia.


233 Korban Meninggal

Jumlah kasus positif tertular virus corona di Italia melonjak pada Sabtu (7/3/2020) menjadi 5.061 orang, itu termasuk 233 kematian dan 567 masih dalam perawatan intensif.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya