Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kasus Virus Corona (COVID-19) di Amerika Serikat (AS) sudah mencapai 429 pasien dan lebih dari 15 orang sudah meninggal dunia. New York dan California juga sudah siaga penuh terhadap virus ini.
Presiden Donald Trump dan Kongres AS sudah menyetujui anggaran sebesar USD 8,3 miliar untuk menangani Virus Corona. Dana itu akan mengalir ke penangangan level negara bagian dan lokal.
Baca Juga
Advertisement
Pejabat pemerintah AS sudah mulai untuk menghindari menjabat tangan dan memilih jabat siku, seperti yang dilakukan Wakil Presiden Mike Pence. Ide lain dari pemerintahan AS adalah agar anggota DPR dan pegawai instansi pemerintah dapat bekerja di rumah alias teleworking.
Dilansir VOA Indonesia, Minggu (8/3/2020), persiapan itu dilakukan "karena situasi unik dan tak biasa akibat Virus Corona."
Para regulator keuangan AS juga mempersiapkan rencana darurat, mengingat sudah ada kasus Virus Corona di Washington D.C., New York, San Francisco dan New Jersey, semua wilayah di mana instansi-instansi regulator seperti Komisi Sekuritas dan Bursa, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas dan regulator bank memiliki kantor.
Kantor berita Reuters melaporkan para pengawas keuangan memperbolehkan telework lebih banyak, membatasi perjalanan dan membatalkan konferensi.
Sebelumnya, Bank Dunia dan IMF turut membatalkan pertemuan musim semi mereka di Washington, D.C. Mereka mengganti format pertemuan menjadi pertemuan digital demi meredam dampak penyebaran Virus Corona.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
IMF dan Bank Dunia Adakan Meeting Virtual
IMF dan Bank Dunia membatalkan pertemuan musim semi mereka (spring meetings) di Washington, D.C. akibat Virus Corona (COVID-19). Sebagai gantinya, kedua institusi keuangan itu mengadakan pertemuan virtual.
Dilaporkan CNBC, IMF dan Bank Dunia akan memperkuat kapabilitas IT dan koneksi virtual mereka dalam mengadakan konsultasi kebijakan serta dalam berbagai analisis. Pertemuan virtual ini adalah kesepakatan bersama.
"Mengingat bertambahnya kekhawatiran kesehatan terkait virus ini, Manajemen dari IMF dan Grup Bank Dunia dan Dewan Eksekutif mereka telah setuju untuk menerapkan rencana gabungan untuk mengadaptasi Pertemuan Musim Semi IMF-Bank Dunia 2020 ke dalam format virtual," ujar kedua institusi dalam pernyataan gabungan.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass yakin format digital ini efektif dari segi efisiensi dan kesehatan di tengah wabah Virus Corona.
"Dengan format yang diadaptasi ini, kami percaya bahwa negara-negara anggota kita akan bisa secara efektif berkomunikasi dalam isu-isu ekonomi global di pertemuan musim ini ini," ujar mereka.
Pertemuan musim semi 2020 diadakan pada 17-19 April mendatang. Biasanya, pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia melibatkan 10 ribu pejabat pemerintah, jurnalis, pebisnis, dan perwakilan rakyat sipil.
Peserta yang berasal dari 189 negara diajak ke markas IMF dan Bank Dunia di Washington, D.C. Di tengah wabah Virus Corona, otomatis hal itu menambah risiko penularan karena virus ini tertular dengan kontak dekat. Internal IMF dan Bank Dunia juga membahas risiko penularan.
Pertemuan antara IMF dan Bank Dunia dilaksanakan setahun dua kali di musim semi dan musim gugur. Secara tradisi, Bank Dunia dikelola Amerika Serikat dan IMF dikelola Eropa.
Advertisement