Hacker Pro-Palestina Serang Twitter Menteri Pertahanan Israel

Akun Twitter Menteri Pertahanan Israel Naftali Bennett menjadi target serangan hacker.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Mar 2020, 16:31 WIB
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Liputan6.com, Tel Aviv - Akun Twitter milik Menteri Pertahanan Israel, Naftali Bennett, menjadi target serangan hacker yang pro-Palestina dan pro-Turki. Kejadian ini berlangsung selama beberapa menit pada Sabtu kemarin. 

Menurut laporan The Jerusalem Post, Minggu (8/3/2020), ada total tiga twit yang diposting si hacker. Yang pertama hacker menyebut nama penyair Turki, yakni Mehmet Akif Ersoy, beserta Bendera Turki. 

Tweet kedua masih berupa bendera Turki, kali ini ditemani lirik lagu kebangsaan Turki yang liriknya ditulis oleh Mehmet Akif Ersoy. Bagian lirik yang dikutip dalam Bahasa Inggris itu adalah bait terakhir lagi tersebut yang memuji bendera Turki dan kemerdekaan bangsa.

Tweet terakhir menampilkan bendera Palestina dengan pesan singkat: Freedom for Palestine...(Kemerdekaan untuk Palestina). 

Staf Menhan Israel berkata postingan-postingan itu langsung dihapus dalam beberapa menit sesudahnya. 

Hubungan antara Israel dan Palestina kembali tegang belakangan akibat laporan pihak Palestina mulai diproses Pengadilan Kriminal Internastional (International Criminal Court). Laporan itu terkait kejahatan perang di Gaza pada 2014. 

Di lain pihak, Palestina juga kesal karena perjanjian damai ala Presiden Donald Trump dinilai berat sebelah. Pihak Palestina menolak pemberian uang investasi dari Amerika Serikat yang akan diberikan apabila Palestina setuju perjanjian itu. 

Dalam perjanjian itu, ibu kota Israel ditegaskan sebagai Yerusalem. Lokasi-lokasi tempat suci yang signifikan di Yerusalem otomatis jatuh ke wilayah Israel.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Gereja Betlehem Ditutup Karena Virus Corona

Seorang umat Kristen memegang bintang perak segi 14 yang diyakini sebagai tempat di mana Yesus dilahirkan, Betlehem, Tepi Barat, Palestina, Senin (23/12/2019). Tempat kelahiran Yesus tersebut terletak di gua yang berada di bawah Church of the Nativity atau Gereja Kelahiran. (AHMAD GHARABLI/AFP)

Gereja Kelahiran Yesus di Kota Betlehem ditutup tanpa batas waktu atas kekhawatiran wabah Virus Corona. Demikian disampaikan seorang juru bicara gereja, Jeres Qumsiyeh.

Setelah empat kasus dicurigai dilaporkan di sebuah hotel di Kota Betlehem oleh kantor berita AFP, kementerian kesehatan Palestina menyerukan agar gereja-gereja lokal, masjid-masjid dan lembaga-lembaga lain untuk tutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Kementerian sebelumnya telah mengumumkan bahwa banyak kasus diduga Virus Corona terdeteksi di sebuah hotel di daerah Betlehem, yang pertama di wilayah Palestina.

Kepala Direktorat Kesehatan setempat, Imad Shahadeh, mengatakan kepada AFP bahwa sekelompok wisatawan Yunani mengunjungi hotel tersebut pada akhir Februari, dan dua di antaranya kemudian diketahui positif Virus Corona.

"Kami menghormati keputusan pihak berwenang karena keselamatan adalah yang utama," kata pejabat gereja itu, yang tidak bersedia disebutkan namanya, kepada AFP.

Penutupan dilaporkan diumumkan Kamis 5 Maret waktu setempat.

Gereja Kelahiran Yesus biasanya didatangi puluhan ribu pengunjung dan peziaran untuk liburan Paskah bulan depan.

Lebih dari 3.150 kasus Virus Corona telah dilaporkan di Timur Tengah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya