Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tetap ingin terjun ke lokasi kampanye meski kasus Virus Corona (COVID-19) tengah merebak, termasuk di Washington D.C. Selain itu, penularan Virus Corona juga rentan terjadi di kerumunan ramai.
Risiko-risiko itu tidak membuat Donald Trump gentar. Ia malah ingin ada kampanye besar agar ia kembali terpilih di Pilpres AS 2020.
Baca Juga
Advertisement
"Kita akan melaksanakan kampanye-kampanye luar biasa dan kami melakukannya dengan baik. Kami telah bekerja dengan fantastis terkait masalah itu," ujar Trump seperti dikutip Yahoo! News, Minggu (8/3/2020).
Kasus Virus Corona di Amerika Serikat hingga Minggu sudah menjangkiti 400 pasien. Mayoritas berada di daerah barat AS seperti California dan Washington, meski ada juga kasus di Florida dan New York.
Ketika ditanya soal kasus Virus Corona di Washington D.C. yang tak jauh dari Gedung Putih, Presiden Trump berkata tidak khawatir.
"Tidak, saya tidak khawatir sama sekali," ungkapnya.
Kasus tertinggi di AS berada di negara bagian Washington di barat daya dengan total 15 pasien meninggal. Namun, Trump sempat cekcok dengan Gubernur Washington Jay Inslee.
Bulan lalu, Gubernur Inslee sempat menuding Trump tidak jujur dan tak berpegang pada sains dalam melawan Virus Corona.
"Gubernur itu adalah seekor ular," ujar Trump seperti dikutip Politico.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kasus Virus Corona di Washington D.C.
Seorang anggota marinir Amerika Serikat (AS) di kawasan Washington D.C. yang baru-baru ini pulang dari perjalanan luar negeri dinyatakan positif Corona. Hal ini diungkapkan Pentagon pada Sabtu, 7 Maret 2020.
Ini adalah kasus ketiga yang terkonfirmasi pada anggota pasukan AS yang terjangkit Virus Corona. Dua lainnya dari pasukan AS yang terinfeksi virus itu berada di Italia dan Korea Selatan, seperti dikutip dari Antara.
"Seorang anggota Marinir AS yang bertugas pusat instalasi di Fort Belvoir, Virginia, hari ini positif COVID-19 dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Komunitas Fort Belvoir," kata juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman di Twitter.
"Dia baru-baru ini kembali dari luar negeri dalam rangka urusan dinas," katanya.
Advertisement