Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, saat ini perempuan telah banyak aktif dan mengambil peran yang strategis dalam setiap kegiatan pembangunan di segala bidang. Baik itu bidang ekonomi, sosial, lingkungan hidup, olahraga, ilmu pengetahuan, riset, dan sebagainya.
"Generasi Kesetaraan: Mewujudkan Hak-Hak Perempuan, menjadi tema peringatan Hari Perempuan Se-dunia tahun 2020 yang diperingati setiap tanggal 8 Maret," ujar Puan melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (8/3/2020).
Advertisement
Menurut Puan, tema itu ditindaklanjuti dengan kampanye Generasi Kesetaraan yang bertujuan untuk menyatukan seluruh lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang, baik yang berbeda gender, usia, etnis, ras, agama dan suku untuk menciptakan dunia setara berkemanusiaan yang semua orang layak dapatkan.
"Saya selalu mengingatkan kepada semua pihak agar menyertakan perempuan dalam seluruh proses pembangunan. Namun, partisipasi perempuan itu bukan sekadar kebijakan afirmatif, akan tetapi merupakan kesadaran atas penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia," ucapnya.
Puan menyebut, tanpa kesadaran akan penghargaan harkat dan martabatnya sebagai manusia, maka perempuan akan terus menghadapi berbagai kendala yang dapat berasal dari kehidupan sosial, budaya, ekonomi, maupun politik.
"Oleh karena itulah, masih diperlukan berbagai upaya edukasi, sosialisasi, advokasi, dan memfasilitasi berbagai program dalam rangka memperkuat peran perempuan secara konsisten," papar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tingkatkan Kesetaraan Gender
Sebagai Ketua DPR, Puan pun menekankan beberapa agenda yang perlu menjadi perhatian bersama dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender.
"Pertama, meningkatkan pemahaman dan perspektif perempuan bahwa perempuan dapat berperan di berbagai sektor," kata Puan.
Kedua, lanjutnya, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya peran perempuan dalam pembangunan.
"Ketiga, penguatan regulasi nasional untuk menjamin peran perempuan. Dan membangun kerja sama antar berbagai kelompok dan negara untuk menciptakan lingkungan yang ramah bagi peran perempuan," tuturnya.
Puan mengingatkan, menghadapi tantangan masa depan, perempuan juga harus meningkatkan kapasitas dan kualitas diri serta harus semakin mampu mengorganisir dan menghasilkan kepemimpinan perempuan yang inspiratif.
"Saya percaya negara tidak mungkin sejahtera dan maju jika para perempuannya tertinggal. Oleh karena itu, pemberdayaan perempuan harus terus menjadi agenda kerja bersama kita, gotong royong pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan para pemangku kepentingan lainnya," papar dia.
Advertisement
Inti Pembangunan Kesetaraan dan Keadilan Gender
Puan yakin, inti dari pembangunan kesetaraan dan keadilan gender, bukanlah meneguhkan siapa yang mendominasi dan didominasi, melainkan menemukan koridor untuk saling berbagi secara adil dalam segala aktivitas kehidupan tanpa membedakan jenis kelaminnya.
Dia menegaskan, hal itu lah yang jadi semangat dan harus ditanamkan dalam membangun dunia, di mana, perempuan dan laki-laki dalam harkat, martabat, kemajuan, dan kesejahteraaan yang sama.
"Saya ingin menggambarkan peran laki laki dan perempuan seperti yang pernah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia yang pertama, Soekarno, bahwa laki-laki dan perempuan bagaikan dua sayap seekor burung. Jika masing-masing sayap sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika salah satu sayapnya patah, maka tak dapatlah terbang burung itu," tutup Puan.