Liputan6.com, Bandung - Bandung bjb Tandamata tetap tampil maksimal saat menghadapi Jakarta BNI 46 meski sudah lolos ke final four Proliga 2020. Tim asuhan Risco Herlambang itu menang telak 3-0 (25-17, 25-18, dan 25-9) di GOR C'Tra Arena, Bandung, Minggu (8/3/2020).
Menjadi tuan rumah seri dua putaran kedua Proliga, Bandung bjb Tandamata meraup hasil sempurna. Selain Jakarta BNI 46, Aprilia Manganang dan kolega juga mengalahkan Gresik Petrokimia dengan 3-0 (25-10, 25-15, 25-11).
Advertisement
Secara klasemen keseluruhan, dari putaran satu dan dua, Bandung bjb Tandamata masih di peringkat kedua dengan 15 poin hasil lima menang dan dua kalah. Posisi pertama masih diisi Jakarta Pertamina Energi dengan 18 poin tanpa kekalahan.
Riuh penonton yang luar biasa dan dukungan langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membuat Bandung bjb Tandamata tampil luar biasa. Meski sempat terjadi reli panjang, set pertama dimenangkan dengan skor 25-17.
Pada awal set kedua, Bandung bjb Tandamata dan Jakarta BNI 46 saling menyamakan poin. Namun di tengah pertandingan, pertahanan Jakarta BNI 46 mulai longgar dan akhirnya kalah dengan skor 18-25.
Bandung bjb Tandamata semakin tidak terbendung di set ketiga. Sukses menjauhkan jarak sebanyak 16 poin, Bandung bjb Tandamata menang 25-9. Laga terakhir seri dua putaran kedua Proliga 2020 ini berakhir dengan skor 2-0.
Saksikan video Proliga berikut ini
Dua Pemain Baru
Selain Aprilia Manganang sedrta Nikoleta Perovic, pelatih Bandung bjb Tandamata Risco Herlambang mengakui penampilan bagus timnya juga dipengaruhi dua pemain baru, yakni Dayse Figueiredo dan Berllian Marsheilla.
"Di putaran satu kami mirip seperti BNI. Dengan hadirnya dua pemain, kelemahan kita pada putaran pertama, yaitu receive dan defense pun membaik," kata Risco usai pertandingan.
"(Dayse) dari segi attack memang dia tidak terlalu menonjol, tapi di receive, defense, dan blok bagus. Nah, Berllian bagus di bagian belakang."
"Saya nggak mengejar jadi juara putaran kedua, target saya nanti di final four, kalau menang Alhamdulillah. Semakin kesini, tim saya semakin padu. Saya tidak mengutamakan kemenangan, memang kalau dilihat lawan BNI bukannya takabur tp memang saya masih unggul, tapi solidnya itu,” pungkasnya.
Advertisement
Penyakit Lama
Pelatih Jakarta BNI 46 Walfridus Wahyu mengaku kecewa dengan hasil ini. "Bukan main nyantainya, ini penyakit lama yang terulang kembali. Anak-anak itu sudah tertekan dari awal melawan Bandung bjb. Jadi nggak bisa kontrol," ungkap Wahyu jujur.
"Fokus mereka hilang tadi, akurasi pukulan berkurang. Kedepannya, kami akan berusaha memperbaiki kekurangan tim," tutupnya.