Imbas Virus Corona, IHSG Diproyeksi Masih Melemah Minggu Ini

Laju IHSG pada minggu ini diperkirakan masih melanjutkan tren pelemahan

oleh Athika Rahma diperbarui 09 Mar 2020, 06:30 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona masih bergentayangan dan membayangi ekonomi dunia. Pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi melemah.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menyatakan, IHSG pekan ini masih akan terkoreksi dengan pola koreksi di awal namun berpeluang rebound menguat di akhir pekan.

"Support IHSG sepekan adalah 5.431 sampai 5.288 dan resistence di level 5.577 sampai 5.715," ujar Hans sebagaimana dikutip Liputan6.com dalam keterangannya, Senin (9/3/2020).

Hal tersebut, disebutkan Hans, disebabkan oleh kekhawatiran pasar saham dunia karena virus Corona berpotensi menjadi pandemik. Gara-gara Corona, The Fed sampai melakukan pemangkasan suku bunga acuan 50 basis point menjadi 1,25 persen hingga hari ini.

Lebih lanjut, perekonomian AS juga diperkirakan akan lebih buruk dari sebelumnya imbas penyebaran virus ini.

"Yield obligasi Amerika dengan tenor 10 tahun turun ke level 1 persen (0,9060 persen), yang merupakan angka terendah sepanjang sejarah," lanjut Hans.

Penurunan yield juga mengindikasikan orang-orang menjual instrumen beresiko dan beralih ke instrumen yang lebih aman, seperti obligasi Amerika di atas 10 tahun dan emas. Dolar AS juga menjadi pilihan, namun sempat mengalami pelemahan.

 

Saksikan Video Pilihan di Berikut Ini:


Harapan ke The Fed

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karenanya, pelaku pasar Amerika berharap The Fed kembali memangkas suku bunga untuk menangani ancaman akibat Corona. Sebelumnya, Bank of Canada memotong suku bunga dari 1,75 persen menjadi 1,25 persen.

"Pelaku pasar uang di zona euro mengatakan peluang 90 persen ECB akan melakukan pemotongan suku bunga sebesar 10 basis poin. Demikian dengan Jepang yang akan menawarkan likuiditas melalui operasi pasar dan pembelian aset," lanjut Hans.

Dengan ini, Hans juga merekomendasikan agar pelaku pasar dengan horizon investasu lebih dari 1 tahun untuk mencicil beli ketika IHSG turun di bawah 5.300.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya