Top 3: Imbas Virus Corona, Cuti Bersama 2020 Bakal Bertambah?

berikut ini 3 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 9 Maret 2020

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Mar 2020, 08:00 WIB
Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta melakukan tugas dinasnya di Balaikota, Jakarta, Senin (10/6/2019). PNS kembali berdinas di masing-masing instansinya pada hari pertama kerja usai libur nasional dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1440 H. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Geger virus corona di Indonesia membuat hampir seluruh pihak mengencangkan sabuk pengaman. Panic buying sembako, masker dan alat kesehatan, sampai-sampai kekhawatiran event-event besar yang gagal berjalan imbas epidemi yang satu ini.

Saking paniknya, ada saja pihak yang mencoba memperkeruh suasana dengan membuat isu baru, masih berkaitan dengan dampak Corona. Contohnya, pergeseran libur nasional.

Dari media gambar yang diterima Liputan6.com dari berbagai grup komunikasi online, tertulis bahwa ada perubahan libur dan cuti bersama tahun 2020.

Artikel mengenai informasi viral soal cuti bersama ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini 3 artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Senin 9 Maret 2020:

1. Viral Cuti Bersama 2020 Ditambah, Benarkah?

Geger virus corona di Indonesia membuat hampir seluruh pihak mengencangkan sabuk pengaman. Panic buying sembako, masker dan alat kesehatan, sampai-sampai kekhawatiran event-event besar yang gagal berjalan imbas epidemi yang satu ini.

Saking paniknya, ada saja pihak yang mencoba memperkeruh suasana dengan membuat isu baru, masih berkaitan dengan dampak Corona. Contohnya, pergeseran libur nasional.

Dari media gambar yang diterima Liputan6.com dari berbagai grup komunikasi online, tertulis bahwa ada perubahan libur dan cuti bersama tahun 2020.

"Tanggal 22 Maret digeser menjadi 23 Maret. Keterangan: Mengganti Libur Isra Mi'raj," demikian tertulis dalam informasi tersebut, sebagaimana ditulis Minggu (08/03/2020).

Baca artikel selengkapnya disini


2. Kesalahan Sepele Ini Berakibat Fatal saat Beli Tiket Pesawat Online

Ilustrasi tiket pesawat (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Kehadiran teknologi terbukti telah banyak memudahkan pekerjaan manusia. Mulai dari mencari informasi, berkomunikasi, memenuhi kebutuhan hidup, hingga sekadar untuk cari hiburan bisa diakses melalui internet. 

Salah satu keuntungan yang bisa didapat dari kemudahan mengakses internet, yaitu ketika memesan tiket pesawat.

Jika dulu pesan tiket pesawat hanya bisa dilakukan dengan cara mengunjungi gerai agen tiket pesawat, sekarang bisa beli kapan saja dan di mana saja melalui jaringan internet. 

 Namun, meski saat ini pemesanan tiket pesawat lebih mudah dengan sistem online, kemungkinan seseorang untuk melakukan kesalahan sepele yang berisiko menyebabkan tidak bisa mengikuti penerbangan ternyata kerap terjadi.

Baca artikel selengkapnya di sini


3. Impor Minyak Mentah Pertamina Turun, Ini Buktinya

Petugas lapangan memantau Area Tanki LPG (Spherical Tank) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Kilang RU V merupakan kilang pengolahan minyak Pertamina terbesar ke-2 di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

PT Pertamina (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat penugasan dari negara untuk melakukan impor minyak karena produksi minyak mentah nasional tidak mencukupi kebutuhan, mencatat penurunan impor minyak dalam 5 tahun terakhir.

Mengutip data yang diterima Liputan6.com, Minggu (08/03/2020), impor minyak mentah (crude oil) dari tahun 2015 hingga 2019 turun sebesar 9 persen. Sedangkan impor produk (gasoline, gasoil dan avtur) turun 4 persen.

Secara rinci, impor minyak mentah terus turun secara fluktuatif. Impor minyak mentah naik dari 382 ribu barel per hari pada 2015 menjadi 411 ribu barel per hari pada 2016.

Namun, impor mulai turun secara berkala dari 411 ribu barel per hari pada 2016 menjadi 370 ribu barel per hari pada 2017. Kemudian, angkanya turun lagi menjadi 344 ribu barel per hari pada 2018, 245 ribu barel per hari pada 2019 dan per Januari 2020 kemarin, nilainya menjadi 237 ribu barel per hari.

Baca artikel selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya